Jumat 24 Sep 2010 08:17 WIB

Pengamanan Khusus untuk Pemulangan Jenazah Terduga Teroris

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Polda Jawa Tengah menyiapkan pengamanan khusus terkait dengan pemulangan salah satu jenazah terduga teroris yang diduga berasal dari Solo, Jateng, yang tewas ditembak dalam sebuah penggerebekan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.

"Pengamanan khusus yang disiapkan ini sesuai dengan prosedur dan tidak menutup kemungkinan kami juga akan melokalisasi suatu wilayah terkait dengan hal tersebut," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang, di Semarang, Kamis.

Mengenai bentuk pengamanan khusus yang disiapkan kepolisian, Kapolda tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut dengan alasan pengamanan tersebut bersifat rahasia. Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyidikan dari Mabes Polri terkait kebenaran salah satu jenazah yang diduga anggota teroris berasal dari Solo, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda kembali menegaskan instruksinya kepada seluruh jajaran Polda Jateng untuk meningkatkan kewaspadaan terkait dengan kasus penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, Rabu (22/9) dini hari, yang menyebabkan tiga anggota polisi tewas tertembak.

"Instruksi tersebut telah disampaikan langsung ke masing-masing kapolres dan kapolsek agar kasus serupa tidak terjadi di wilayah Polda Jateng," kata Kapolda didampingi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Pol. Djoko Erwanto.

Sebelumnya, kepolisian menembak mati tiga pelaku perampokan Bank CIMB Medan yang diduga termasuk jaringan teroris saat melakukan penggerebekan di Belawan dan Tanjung Balai, Sumatera Utara, Minggu (19/9) sekitar pukul 19.00 WIB.

Tiga orang yang tewas ditembak karena melakukan perlawanan tersebut adalah Dani alias Ajo, Yuki Wantoro alias Deni alias Rojak, dan Ridwan alias Iwan. Yuki Wantoro diketahui merupakan warga RT 04 RW 02, Kelurahan Tempen, Kecamatan Joyosuran, Solo, Jawa Tengah.

Peristiwa perampokan itu terjadi pada 18 Agustus 2010 di Kantor Cabang Pembantu Bank Cimb Niaga di Jalan Aksara Medan yang menewaskan personel Satuan Brimob Polda Sumut Briptu Immanuel Simanjuntak.

Selain itu, kelompok perampok yang diperkirakan berjumlah 16 orang itu juga menembak dua anggota Satpam Bank CIMB Niaga, M. Fahmi (28) dan Muchdiantoro (30) yang mengalami luka serius dan dirawat intensif di RSU Permata Bunda dan RS Gleni Medan.

Dalam aksi yang dilakukan dengan menggunakan senjata api dan pistol itu, kawanan perampok berhasil membawa uang Bank CIMB Niaga Medan sekitar Rp400 juta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement