REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin mengatakan, jumlah pengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo berjumlah sekitar 22 ribu orang. Usai melantik dua penjabat kepala daerah di kantor Pemprov Sumut di Medan, Senin, ia mengatakan, jumlah itu diketahui dari laporan pendataan yang dilakukan petugas posko di lapangan.
Pihaknya tidak mau menanggapi isu atau informasi yang dinilai tidak memiliki dasar yang kuat mengenai jumlah masyarakat yang mengungsi. "Kami tidak mau mendengarkan isu. Laporan terakhir sekitar 22 ribu orang," katanya.
Gubernur menyebutkan, pihaknya belum menemukan kendala berarti dalam pemberian bantuan kepada para pengungsi meski tidak memungkiri adanya tantangan di lapangan. "Secara umum, semua proses pemberian bantuan berjalan lancar," kata mantan bupati Langkat itu.
Kemudian, kata dia, melalui koordinasi dengan berbagai instansi, khususnya Pemkab Tanah Karo, pihaknya telah menyiapkan berbagai program pemberian bantuan dan penanganan atas musibah tersebut hingga 10 hari ke depan. "Sudah diprogramkan apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan," katanya.
Selain itu, Pemprov Sumut juga akan memantau terus proses pemberian bantuan di posko yang berlokadi di pendopo kantor bupati Tanah Karo untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kelebihan bantuan. "Itu harus dipantau terus karena kita punya pengalaman," katanya.
Gunung Sinabung meletus pertama kali pada Minggu (29/8) dinihari pukul 00.08 WIB serta mengeluarkan asap dan abu hitam yang diserta lontaran lava pijar. Akibat meletusnya Gunung Sinabung itu, ribuan masyarakat diungsikan ke sejumlah lokasi yang dianggap aman dalam radius minimal enam Km dari kaki gunung tersebut.