Selasa 17 Aug 2010 01:21 WIB

SBY: Kemajemukan Harus Jadi Kekuatan, Bukan Penghalang

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden SBY meminta demokrasi di Tanah Air berjalan dengan mempertimbangkan kemampuannya mengelola kemajemukan. Menurut Presiden SBY, kemajemukan harus dapat menjadi kekuatan bukan penghalang kemajuan.

Dalam pidato kenegaraannya, Presiden SBY juga menyoroti kemajemukan dalam berpolitik. ‘’Dalam sistem politik demokrasi yang sehat dan produktif, kemajemukan harus dapat menjadi kekuatan pendorong, the driving force, sebuah kemajuan, bukan sebaliknya, menjadi penghalang,’’ ujarnya, Senin (16/8).

Dalam demokrasi multi partai, seperti yang dianut kini, SBY melihat tantangan dalam pelaksanaannya. Strategi demokrasi yang telah dipilih Indonesia, dikatakan SBY, pada dasarnya mencoba menegaskan kalau sistem presidensial itu harus diperkuat di atas landasan sistem kepartaian yang sehat dan kontributif. ‘’Oleh karena itu demokrasi multipartai yang kita miliki saat ini harus diperkuat di atas landasan sistem kepartaian yang sehat dan kontributif,’’ sambungnya.

Presiden SBY setuju kalau dalam berdemokrasi diperlukan terjaganya asas berpolitik. Namun, ia juga meminta kepastian kalau kemajemukan itu sanggup dikelola dengan baik. Ke depan, ia mengajak membangun sebuah sistem politik yang lebih baik dan lebih tepat bagi upaya bersama memperkuat sistem presidensial. SBY kemudian mengajak segenap bangsa menjaga demokrasi multipartai dengan kesadaran yang utuh bahwa sistem presidensial tidak hanya harus ditegakkan tapi juga diperkuat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement