Jumat 09 Jul 2010 00:22 WIB

Dirjen Bimas Islam: ESQ tak Menyimpang

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Ary Ginanjar
Ary Ginanjar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan keberadaan lembaga pelatihan sumber daya manusia ESQ pimpinan Ary Ginanjar Agustian di Indonesia tidak bermasalah dan tak ada yang menganggapnya sebagai aliran sesat.

''ESQ kan sudah sekitar sepuluh tahun, kalau ada masalah tentu sudah heboh. MUI, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan rektor sudah banyak yang ikut pelatihan ESQ. Kalau ada masalah, tentu mereka akan mempermasalahkannya,'' kata Nasaruddin, di Jakarta, Kamis (8/7).

Pernyataan tersebut disampaikan Nasaruddin terkait dengan fatwa haram terhadap ESQ yang dikeluarkan salah satu dari 14 Mufti di Malaysia. Fatwa haram atas pelatihan ESQ dikeluarkan oleh Mufti Wilayah Persekutuan Malaysia yang mencakup Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan, atau hanya satu di antara 14 Mufti.

Terkait fatwa haram tersebut, Nasaruddin belum mau berkomentar karena hal itu masih harus didalami. ''Saya belum bisa memberi komentar. Tetapi aneh buat saya karena Mufti lainnya yang pernah ikut pelatihan ESQ tidak keberatan. Tetapi justru dia yang tidak pernah ikut pelatihan ESQ yang mengeluarkan fatwa itu. Tetapi itu juga sudah dibantah oleh Ary Ginanjar,'' jelasnya.

Menurut dia, sebetulnya ESQ itu merupakan metode dakwah Ary Ginanjar dengan menggunakan manajemen teknologi informasi. ''Itu metode dakwah menggunakan IT. Memang ada yang baru tapi bagi kita yang baru itu tidak harus ditolak. Sepertinya di Indonesia tidak masalah, kecuali jika ada hal lain yang bisa dibuktikan. Tapi menurut saya, Insya Allah tidak ada yang mengategorikan ESQ sebagai aliran sesat,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement