REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hasil riset yang dilakukan Lingkaran Survey Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas publik yang menjadi responden riset itu tidak percaya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah menerima suap. Informasi riset itu disampaikan Direktur Riset Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Arman Salam di Gedung LSI, Jakarta Timur, Kamis (24/6).

Arman memaparkan, pada Januari 2010, kepercayaan publik sebesar 56,1, yang meyakini Bibit tidak menerima suap dan 55,7 persen tidak percaya Chandra menerima suap. Namun, lanjutnya, meski jumlah proporsi tersebut mengalami penurunan pada Mei 2010, hal itu bukan berarti bahwa publik berganti pandangan dari yang semula tidak percaya menjadi percaya.

"Ini karena proporsi publik yang percaya bahwa Bibit-Chandra menerima suap tidak mengalami perubahan berarti," katanya. Menurut dia, yang terjadi adalah kebingungan publik yang diindikasikan dari banyaknya responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Hasil riset LSI juga menunjukkan, meski dirundung banyak masalah, publik tetap menilai positif kinerja KPK.

"Jika dibandingkan dengan lembaga hukum lain, KPK tetap dipandang sebagai lembaga hukum yang dinilai paling baik kinerjanya dalam menangani korupsi," kata Arman.

Selain itu, LSI juga menemukan bahwa mayoritas publik (53,9 persen) melihat bahwa putusan pengadilan yang membatalkan Surat Keterangan Penghentian Penuntutan (SKPP) merupakan upaya pelemahan KPK.

Ikuti Whatsapp Channel Republika