REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring didesak meminta maaf terkait pernyataannya yang menyamakan polemik kasus video mesum mirip artis dengan perdebatan teologis Islam-Kristen soal penyaliban Isa atau Yesus. Desakan tersebut dikemukakan sejumlah tokoh pluralis, antara lain Yenny Wahid, Romo Benny Susetyo, Pdt Gomar Gultom, Todung Mulya Lubis, Fikri Djufri, Ahmad Suaedi, dan Ahmad Syafii Maarif di kantor The Wahid Institute, Jakarta, Senin.
"Sebagai pejabat publik Tifatul hendaknya segera menyampaikan klarifikasi atau penjelasan resmi atas pernyataannya tersebut. Apabila ada kekeliruan, hendaknya yang bersangkutan dengan besar hati meminta maaf kepada masyarakat," kata Yenny Wahid membacakan pernyataan bersama para tokoh tersebut.
Dikatakannya, persoalan itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena dapat mengganggu hubungan antaragama. Lebih lanjut Yenny mengatakan, sebagai pejabat publik, pernyataan Tifatul jelas sangat tidak etis, tendensius, dan dapat menimbulkan salah tafsir di tengah masyarakat.
Tifatul dinilai tidak sensitif terhadap perasaan keberagamaan masyarakat. Bahkan, ujar Yenny, kecerobohan semacam itu bisa memicu polemik berkepanjangan. "Sebagai pejabat publik Tifatul hendaknya lebih berhati-hati dalam berpendapat. Pernyataan beliau kami nilai sebagai hal yang tidak menunjukkan sikap kenegarawanan dan bukan contoh yang baik bagi masyarakat," kata Yenny.
Oleh karena itu, mereka juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengambil sikap dan bila perlu memberi peringatan keras kepada Tifatul. "Jika tidak, hal ini akan menjadi bom waktu sekaligus menurunkan citra pemerintah, khususnya presiden," kata Yenny.
Sementara kepada masyarakat, para tokoh pluralis tersebut meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan pernyataan semacam yang disampaikan Tifatul, dan terus memupuk saling pengertian antarumat untuk membangun kehidupan keberagamaan yang lebih baik.