Senin 10 May 2010 03:31 WIB

Sekretariat Koalisi Pengaruhi Pemilihan Deputi Gubernur BI

Rep: Palupi Annisa Aulianisekretariat koalisi/ Red: taufik rachman

JAKARTA -- Pembentukan sekretariat bersama koalisi partai pendukung Pemerintah, diperkirakan akan mempengaruhi siapa Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan terpilih. Hingga Ahad (9/5) petang, persaingan kuat pengisi kursi ini adalah antara Halim Alamsyah dan Krisna Wijaya.

''Perry (Perry Warjiyo, red) berat (untuk terpilih menjadi Deputi Gubernur BI),'' kata Anggota Komisi XI DPR dari FPDIP Dolfie, Ahad (9/5). Dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Deputi Gubernur BI, Rabu (5/5), menurut dia Perry banyak memberikan jawaban teknis yang terlalu normatif.

Karenanya Dolfie tak menepis bahwa persaingan adalah antara Halim dan Krisna. FPDIP, ujar dia, masih menjajaki peluang keduanya. Satu hal yang akan mempengaruhi peta dukungan, sebut dia, adalah efektifitas pembentukan Sekretariat Bersama koalisi partai pendukung Pemerintah.

''Kalau sekretariat bersama itu efektif, peta dukungan akan berubah. Tapi kita belum tahu efektifitasnya,'' kata Dolfie. Dia menyitir salah satu fungsi sekretariat bersama itu adalah untuk konsolidasi setiap proses politik di DPR.

Dengan terpilihnya Aburizal Bakrie sebagai Ketua Harian sekretariat bersama itu, menurut Dolfi, menempatkan Fraksi Partai Golkar sebagai penentu dalam proses pemilihan ini. ''Kalau (sekretariat bersama) itu konsisten, habis sudah,'' ujar dia.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, berpendapat peluang Perry mengisi kursi Deputi Gubernur BI, kecil. ''Perry belum cukup dewasa. Banyak pernyataan yang di luar kontrol,'' kata dia, Ahad (9/5).

Purbaya berpendapat dukungan DPR akan diperebutkan Halim dan Krisna. ''Tinggal kebutuhan DPR apa. Kalau untuk kepentingan sektor riil, DPR akan mencari calon yang memperbesar peran BI di sektor riil,'' ujar dia.

Yaitu, sebut Purbaya, akan dipilih kandidat yang tak sekedar bisa mematok target angka tetapi yang benar-benar bisa mengambil kebijakan dan bertindak dengan dampak nyata ke sektor riil. Salah satu persoalan yang harus dipecahkan BI saat ini, ujar dia, adalah tak kunjung turunnya suku bunga kredit dan gelagat berhentinya pertumbuhan kredit.

Dua kandidat selain Perry - Halim dan Krisna - menurut Purbaya sama-sama memiliki pengalaman terkait masalah sektor riil itu. ''Kalau saja Halim tak punya pengalaman tersebut, peluang Krisna yang lama berkiprah di BRI menjadi lebih besar,'' ujar dia. Purbaya mengatakan Halim 'tertolong' dengan pengalaman mengelola kredit langsung BI yang kini sudah dihapuskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement