Sabtu 08 May 2010 01:25 WIB

KPK Tangkap Sri Mulyani Dong

Rep: Yoebal Ganesha/ Red: Budi Raharjo
Menkeu Sri Mulyani Indrawati
Foto: Prasetyo Utomo/Antara
Menkeu Sri Mulyani Indrawati

YOGYAKARTA--Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) DI Yogyakarta menggelar aksi di Bunderan UGM, Sleman. Mereka menuntut KPK segera menahan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sebelum ia berangkat ke Washington DC,  Amerika Serikat, untuk menjabat sebagai direktur pelaksana Bank Dunia.

Para mahasiswa ini memberi waktu KPK sampai tanggal 1 Juni untuk menahan Sri Mulyani. Bila tidak, mereka akan menuntut KPK sebagai pihak yang harus bertanggung jawab bila nantinya pemeriksaan kasus Bank Century menjadi terhenti dengan kepergian Sri Mulyani. Pada 1 Juni, Sri Mulyani mulai aktif  di Bank Dunia.

Aksi ini dipimpin langsung ketua KAMMI DIY, Sujatmiko Dwitmojo. Dalam aksinya, para aktivis ini membentangkan susunan huruf menjadi ''1 Juni 2010 KPK tuntaskan Century''. ''Kalimat itu sebagai ultimatum kepada KPK bahwa tanggal tersebut merupakan batas waktu dalam penuntasan skandal Bank Century yang diberi dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun. 1 Juni adalah harga mati,'' desak mahasiwa UNY Yogyakarta ini.

Para mahasiswa juga membentangkan spanduk bertuliskan 'SBY jangan ungsikan Sri Mulyani', ''KPK jangan loyo', dan 'Tolak intervensi asing dalam proses hukum Bank Century'. Para mahasiswa ini menilai, mau tak mau kepergian Sri Mulyani ke AS ini bisa menghambat penyelesaian kasus Bank Century. Menurut mahasiswa, memang sudah seharusnya Sri Mulyani mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan, berkaitan dengan kasus Bank Century.

Selain Sri Mulyani, KAMMI juga menilai Wapres Boediono juga seharusnya lengser dari jabatannya, mengingat peran utamnya dalam pengambilan keputan pengucuran dana talangan untuk Bank Century. ''Boediono memang seharusnya mundur agar proses penyelidilan kasus ini bisa berjalan cepat, dan juga menjaga netralitas penegakan hukum,'' kata Sujatmiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement