Jumat 07 May 2010 08:33 WIB

Wah, Film 'Menculik Miyabi' Laris Manis

Rep: Asan Haji/ Red: Endro Yuwanto
Menculik Miyabi
Menculik Miyabi

MALANG--Film berjudul 'Menculik Miyabi' yang sempat menggegerkan, ternyata lolos sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF). Film yang saat pengambilan gambar di kawasan Jakarta itu ditentang Front Pembela Islam (FPI), sejak Kamis (6/5) justru sudah mulai tayang di beberapa bioskop jaringan 21 yang ada di Kota Malang, Jawa Timur.

Di antara jaringan 21 yang telah menyuguhkan film itu adalah gedung bioskop 21 di kawasan Malang Town Square, Plaza Dieng, dan Malang Plasa. Tiket masuk yang disedikan gedung bioskop itu justru habis dua hari sebelum ditayangkan.

Petugas Bioskop jaringan 21 di Malang Town Square (Matos) Kota Malang, Agus Budiarto mengaku bila tiket film berdurasi sekitar satu setengah jam itu sudah habis. ''Kalau pesan untuk menonton hari ini sudah habis. Kalau beli sekarang, untuk nonton besok, mungkin bisa,'' jelasnya.

Beberapa penonton yang sempat mencari tiket, merasa kecewa. Sebab, mereka ingin langsung menonton. Namun, keinginan tersebut harus tertunda. Itu mengingat, tiket untuk hari Kamis (6/5) sudah habis.

''Wah, sudah jauh-jauh tidak kebagian tiket. Ya, sudah, saya beli sekarang untuk nonton besok saja,’’ kata Andi pada petugas penjual tiket. Ternyata tidak hanya Andi yang memesan tiket itu. Beberapa calon penonton lainnya juga ikut antre untuk membeli tiket film 'Menculik Miyabi' itu.

Mereka tertarik untuk menonton karena merasa penasaran. Alasannya, film tersebut sempat menggegerkan kalangan umat Islam. Sebab, di antara pemain film yang bersifat komedian itu adalah bintang super hot asal Jepang, Miyabi alias Maria Ozawa. ‘’Makanya, kami ingin menonton karena ingin tahu saja,’’ terang Hudan.

NU sesalkan film lolos sensor

Rasa ingin tahu warga Malang itu justru mengherankan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Malang. Pengurus NU Kota Malang, Fathollah, mengatakan bahwa keinginan tahu warga untuk menonton film yang menghebohkan saat syuting itu memang beralasan.

Hanya saja, kata Fathollah, warga tidak perlu terlalu terpengaruh dengan informasi yang diterima. ''Menonton film itu justru lebih banyak mudharatnya, apalagi kalau hanya sekadar ingin tahu,’’ jelasnya.

Untuk itu, Fathollah mengimbau agar masyarakat tidak menonton film yang dinilai tak sesuai dengan budaya bangsa dan norma agama itu. Alasannya, judulnya saja merupakan bintang film yang sangat tidak patut untuk ditiru.

Selain itu, Fathollah sangat menyayangkan LSF Indonesia. Menurut dia, film yang sejak awal sudah kontroversial ternyata masih diloloskan. ‘’Itu menurut saya sangat aneh. Karena itu, LSF itu seharusnya bijaksana dan arif. Mengapa film itu bisa lolos,’’ keluhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement