Rabu 28 Apr 2010 00:36 WIB

Pangdam Siliwangi Jamin tak Ada Penyerangan Pos Polisi Lagi

Rep: Djoko Suceno/ Red: Budi Raharjo
Pangdam Siliwangi Mayjen Pramono Edhie Wibowo
Pangdam Siliwangi Mayjen Pramono Edhie Wibowo

BANDUNG--Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo, menjamin tidak akan ada lagi aksi perusakan pos polisi oleh anggota TNI-AD di wilayahnya. Menurut dia, aksi penyerangan pos polisi yang kerap terjadi sebelum dirinya menjabat Pangdam III merupakan tindakan yang bodoh.

'’Salah besar tentara menyerang pos polisi. Bodoh sekali,’’ kata Pangdam dalam sambutannya pada acara 'Commanders Call TNI-Polri se-Kodam III Siliwangi dan Polda Jabar', di Bandung, Selasa (27/4).

Acara yang dihadiri ribuan anggota Kodam III Siliwangi dan Polda Jabar ini dimaksudkan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam menghadapi setiap persoalan di lapangan. Peserta kegiatan ini mulai dari prajurit, Komandan Kodim, Kapolres, Komandan Korem, Kapolwil, hingga Pangdam dan Kapolda.

Menurut Pangdam yang baru empat bulan menjabat ini, aksi perusakan pos polisi itu awalnya dipicu oleh soliditas sesama anggota TNI-AD. Hanya saja, kata dia, soliditas tersebut salah dalam penerapannya. Selain itu, aksi perusakan pos polisi dan penyerangan tentara terhadap markas polisi akibat provokasi dari pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. ‘’Tentara jangan mau diprovokasi,'' tegasnya.

Adik ipar Presiden SBY ini menyatakan, jika terjadi gesekan antara tentara dan polisi di lapangan hendaknya diselesaikan dengan komunikasi dan koordinasi yang baik. Misalnya, imbuh dia, ketika dilakukan razia kendaraan di jalanan, anggota tentara yang tak membawa SIM dan STNK bisa menunjukkan kartu tanda anggota. ‘’Bicaralah baik-baik. Jangan terus kabur yang nantinya bisa memicu berbagai spekulasi,’’ serunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement