Kamis 21 Apr 2022 12:32 WIB

Jasa Marga Imbau Pemudik untuk Berangkat Lebih Awal, Hindari Puncak Arus Mudik

85 juta orang diperkirakan mudik pada Lebaran tahun ini.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Kepadatan arus lalu lintas di ruas Tol Semarang- Solo pada saat arus mudik Lebaran, ilustrasi
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Kepadatan arus lalu lintas di ruas Tol Semarang- Solo pada saat arus mudik Lebaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat yang akan mudik menggunakan kendaraan pribadi diimbau untuk menghindari puncak arus mudik Lebaran 1443 Hijriah di ruas jalan tol. Jika memungkinkan, perjalanan mudik dapat dilakukan sebelum puncak arus mudik tahun ini, yang diprediksi bakal berlangsung pada H-3 Lebaran atau 29 April 2022.

Hal itu untuk menghindari beban puncak jalan tol akibat melonjaknya volume kendaraan, sehingga perjalanan mudik dapat dilalsanakan dengan lancar. Demikian halnya pada saat arus balik Lebaran nanti, masyarakat juga disarankan untuk menghindari puncak arus balik Lebaran 2022 yang diprediksi pada H+5 Lebaran.

Baca Juga

Corporate Communication & Communication Development Group Head PT Jasamarga, Dwimawan Heru mengungkapkan, 85 juta orang ingin mudik pada Lebaran tahun ini. Sebanyak 45 persen di antaranya akan melakukan mudik Lebaran melalui jalan darat dengan jumlah kendaraan yang melintas diperkirakan mencapai 2,6 juta.

Oleh karena itu, beban volume jalan yang sangat luar biasa ini dinilai harus menjadi perhatian. "Tidak hanya operator jalan tol, tetapi masyarakat juga harus mendukung," katanya, di Semarang, Kamis (21/4/2022).

Menurut Dwimawan, masyarakatperlu merencanakan perjalanan dengan baik, mulai dari waktu keberangkatan dan kesiapan kendaraan dan perbekalan.Hal itu seperti BBM, saldo e-Tol, mesin kendaraan, termasuk juga persyaratan perjalanan di masa Covid-19, karena mudik kali ini masih dalam suasana pandemi.

PT Jasa Marga, lanjutnya, telah  memperkirakan volume kendaraan pada puncak beban arus mudik 1443 Hijriah, pada tanggal 29 April 2022 nanti. Kendaraan yang akan melintas di jalan tol diperkirakan bakal naik hingga 39 persen jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan tertinggi pada mudik Lebaran tahun 2019.

Sementara pada puncak arus mudik (pada H+5), diperkirakan bakal naik hingga 20 persennjika dibandingkan dengan jumlah tertinggi pada arus balik Lebaran 2019 lalu. Jasa Marga telah menghitung, berapa kapasitas lajur yang tersedia dan kapasitas gardu transaksi yang diukur berdasarkan angka prediksi volume kendaraan tersebut.

Di mana satu lajur di ruas tol trans Jawa kapasitasnya mencapai 2.300 kendaraan per jam. "Tentunya ini beban yang sangat luar biasa," kata Dwimawan.

Untuk itu, melalui kewenangan diskresinya, Korlantas Polri telah mensosialisasikan rencana rekayasa lalu lintas pada saat arus mudik/balik Lebaran nanti.

"Mulai dari kebijakan rekayasa one way (satu arah), contra flow (lawan arah) hingga penerapan ganjil genap untuk mengelola kepadatan arus lalu lintas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement