Kamis 16 Sep 2021 14:17 WIB

Satgas Fasilitasi Warga yang tak Bisa Akses PeduliLindungi

Aplikasi PeduliLindungi saat ini hanya bisa diakses masyarakat yang mempunyai gawai.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Mas Alamil Huda
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito (kiri).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito memastikan akan memfasilitasi masyarakat yang memiliki keterbatasan mengakses aplikasi PeduliLindungi. Ganip mengakui, aplikasi PeduliLindungi saat ini hanya bisa diakses masyarakat yang mempunyai gawai atau smartphone saja.

Sementara saat ini, PeduliLindungi ini menjadi salah syarat masyarakat mengakses fasilitas publik. "Memang untuk sementara yang bisa mengakses (PeduliLindungi) adalah yang memiliki gadget. Tapi ke depan kita juga akan memfasilitasi bagi yang tidak memiliki gadget ataupun smartphone," ujar Ganip saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Kamis (16/9).

Namun, Ganip tidak menjelaskan secara detail bentuk fasilitasi masyarakat yang tak bisa akses PeduliLindungi ke berbagai sektor publik. Tetapi, kata Ganip, pada prinsipnya masyarakat yang telah divaksin baik dosis pertama maupun dosis kedua sudah terakses dalam PeduliLindungi.

Selain itu, masyarakat yang sudah divaksin juga sudah diberikan surat keterangan vaksin maupun sertifikat vaksin. Karena itu, ia menilai, semestinya surat keterangan itu juga bisa digunakan masyarakat di ruang publik.

"Bahkan sudah ada QR code-nya di situ. Kemudian kalau yang sudah lengkap dua kali dosis mendapatkan kartu vaksin. Ini juga nanti bisa digunakan di dalam kegiatan-kegiatan warga di ruang-ruang publik," ujar Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.

Ia mengatakan, dalam penggunaannya aplikasi ini bertujuan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di tengah masyarakat. Sebab, melalui aplikasi ini, bisa mengetahui masyarakat yang sudah melaksanakan vaksin.

Kedua, aplikasi ini juga bisa men-tracking masyarakat yang sudah melaksanakan tes polymerase chain reaction (PCR) karena laboratorium PCR saat ini sudah terkoneksi dengan New All Record (NAR).

"Ini memang untuk saat ini untuk mencegah jangan sampai terjadi lonjakan yang demikian tinggi seperti halnya kemarin, aplikasi ini digunakan sebagai alat untuk membuka beberapa fasilitas publik," ujar Ganip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement