REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, data pengungsian bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara terus berkurang dalam tiga hari terakhir. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pihaknya masih menelusuri berkurangnya angka pengungsian korban bencana di Kabupaten Aceh Utara.
"Berdasar data kami terima, angka pengungsian dari Kabupaten Aceh Utara terus berkurang dalam tiga hari terakhir. Kami belum bisa memastikan mengapa angka pengungsian terus berkurang," katanya di Banda Aceh, Selasa (9/12/2025).
Ia mengatakan, data pengungsian di Kabupaten Aceh Utara pada Ahad (7/12/2025) sebanyak 316 ribuan jiwa, berkurang menjadi 299 ribuan pada Senin (8/12/2025) dan berkurang lagi menjadi 166 ribuan pada Selasa (9/12/2025). Pihaknya masih menelusuri apakah data tersebut valid atau ada kekeliruan sebab data yang dihimpun berpengaruh kepada distribusi logistik kepada korban bencana di Kabupaten Aceh Utara.
"Kami juga sudah melatih enumerator atau petugas pendataan di lapangan, sehingga nanti data yang disampaikan lebih valid. Validitas data memengaruhi pendistribusian logistik," kata Abdul Muhari.
Terkait distribusi logistik kebencanaan, ia mengatakan, penyaluran bantuan kemanusiaan terus dilakukan. Penyaluran difokuskan ke wilayah bencana yang akses darat putus. "Distribusi logistik pada Selasa (9/12/2025), sebanyak 17,5 ton melalui udara dan 17 pengiriman. Sedangkan jalur darat mencapai 14 ton dengan tiga pengiriman," katanya.
Dia mengatakan, ada perbedaan signifikan pengiriman via udara dengan darat. Oleh karena itu, BNPB terus memaksimalkan pemulihan akses darat agar distribusi logistik lebih optimal. "Kami berharap pemulihan akses di jalur darat dapat selesai secepatnya, sehingga distribusi logistik bisa segera tersampaikan kepada masyarakat," kata Abdul Muhari.