Selasa 09 Dec 2025 16:26 WIB

Diundang Partai Erdogan, Wali Kota Banda Aceh Pilih Batal ke Turki dan Dahulukan Bencana

Illiza Sa'aduddin Djamal membatalkan keberangkatan ke Istanbul.

Kondisi area RSUD Aceh Tamiang yang luluh lantak akibat banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Ahad (7/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang.
Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Kondisi area RSUD Aceh Tamiang yang luluh lantak akibat banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Ahad (7/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH  -- Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal membatalkan keberangkatan ke Istanbul, Turki. Ia memilih membatalkan kunjungan itu karena Aceh masih dalam masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan longsor.

"Dibatalkan karena kondisi bencana, jadi hanya kirim video saja ke Turki. Apalagi acaranya dari tanggal 5-8 Desember dan itu saya memonitor distribusi gas di Banda Aceh," kata Wali Kota Illiza Sa'aduddin Djamal saat dikonfirmasi Antara di Banda Aceh, Selasa.

Baca Juga

Illiza mendapatkan undangan dari AK Party atau partai politik konservatif berhaluan tengah-kanan dan demokratis di Turki yang dibesut Erdogan untuk menghadiri pertemuan perempuan dalam pemerintahan daerah, "Woman in Local Government Summit" di Istanbul.

Kegiatan tersebut mengundang tokoh-tokoh perempuan, pemimpin perempuan yang menjabat Wali Kota dan Dewan Kota dari seluruh dunia.

IIliza menyampaikan keberangkatan dirinya ke Turki telah disampaikan Gubernur Aceh Muzakir Manaf ke Mendagri untuk memberikan izin, karena Banda Aceh tidak terlalu banyak masalah dan disambut baik oleh Mendagri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement