Senin 08 Dec 2025 02:00 WIB

Warga Huta Nabolon Bertahan di Tengah Bencana Banjir Bandang

Puluhan warga Huta Nabolon, Tapanuli Tengah bertahan tanpa pakaian bersih akibat banjir bandang, dengan bantuan logistik mulai berdatangan.

Rep: antara/ Red: antara
Warga Huta Nabolon bertahan dari dinginnya malam tanpa pakaian.
Foto: antara
Warga Huta Nabolon bertahan dari dinginnya malam tanpa pakaian.

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH, – Puluhan warga Lingkungan IV, Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, harus bertahan di tengah malam yang dingin tanpa pakaian bersih akibat banjir bandang yang melanda daerah tersebut sejak 25 November. Margembira Gultom, salah seorang warga, mengungkapkan telah membagikan pakaian bersih miliknya kepada tetangga yang lebih membutuhkan.

Rumah Margembira yang terletak di atas bukit selamat dari banjir bandang, sehingga dijadikan tempat pengungsian darurat bagi lebih dari 30 kepala keluarga. “Kami memasak delapan liter beras untuk sekali makan, dan saya memotong babi serta lembu ternak untuk dibagikan,” ungkapnya.

Beruntung, bantuan logistik mulai berdatangan, baik dari pemerintah maupun keluarga. Bantuan genset juga telah diterima untuk penerangan, meski kebutuhan pakaian bersih masih mendesak mengingat cuaca hujan yang berlanjut.

Kelurahan Huta Nabolon adalah salah satu wilayah paling terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Banjir yang membawa balok-balok kayu besar ini telah memusnahkan rumah bagi 150-200 kepala keluarga dan memutus jalan utama yang menghubungkan Huta Nabolon dengan Tukka, membuat daerah ini sulit dijangkau bantuan selama masa tanggap darurat.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement