REPUBLIKA.CO.ID, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) tengah berduka. BJB kehilangan salah satu motor transformasi, bersamaan dengan kabar wafatnya Direktur Utama BJB Yusuf Saadudin pada Jumat dini hari pukul 00.30 WIB di Bandung.
Menurut manajemen, Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh insan Bank BJB, kabar duka ini mengagetkan dunia perbankan, khususnya daerah. Yusuf dikenal sebagai tokoh kunci yang tengah mendorong percepatan transformasi Bank BJB.
Selama memimpin, Yusuf menjadi figur sentral di balik strategi penguatan permodalan, perluasan kemitraan bisnis, dan modernisasi layanan digital yang mendorong Bank BJB berada dalam lintasan pertumbuhan baru.
Ia juga dikenal menanamkan budaya kerja berbasis tata kelola kuat dan pengembangan talenta, yang merupakan dua fondasi yang kini menjadi arah transformasi bank.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Herfinia, menyebut Yusuf sebagai sosok yang meninggalkan jejak mendalam bagi perusahaan.
"Kami sangat kehilangan sosok pemimpin yang memberikan kontribusi luar biasa bagi pertumbuhan dan transformasi Bank BJB. Integritas dan nilai-nilai yang beliau tanamkan menjadi warisan berharga bagi kami. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Herfinia, dalam keterangan resmi, Jumat.