Kamis 13 Nov 2025 01:17 WIB

Puan Maharani Desak Negara MIKTA Bantu Pulihkan Perdamaian Dunia

Puan Maharani mendorong negara MIKTA untuk mengambil tindakan konkret memulihkan perdamaian dunia di tengah konflik bersenjata yang terus berlangsung.

Rep: antara/ Red: antara
Indonesia mendorong negara MIKTA untuk membantu memulihkan perdamaian dunia.
Foto: antara
Indonesia mendorong negara MIKTA untuk membantu memulihkan perdamaian dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL, – Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak negara-negara anggota MIKTA untuk mengambil langkah konkret dalam membantu memulihkan perdamaian dunia yang terganggu oleh konflik bersenjata yang masih berlangsung, termasuk di Palestina. Ajakan ini disampaikan saat forum konsultasi ke-11 MIKTA di Seoul, Korea Selatan, pada Rabu.

Dalam forum yang dihadiri para pemimpin parlemen dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia itu, Puan mengungkapkan keprihatinan terhadap situasi kemanusiaan akibat konflik di Palestina, Ukraina, Sudan, dan Yaman yang menarik perhatian dunia.

Puan menyoroti bahwa kondisi tatanan dunia saat ini semakin dipenuhi persaingan kekuatan besar dan penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional, yang mengurangi ruang untuk dialog dan pengendalian diri. Ia menekankan pentingnya memperkuat mekanisme manajemen krisis dan membangun kembali kepercayaan antar negara.

"Kenyataan ini mengingatkan kita akan urgensi untuk mengejar penurunan ketegangan dan dialog yang kredibel sebagai prioritas, bukan sebagai upaya terakhir," tegasnya.

Meski parlemen tidak mengendalikan proses perdamaian secara langsung, Puan menekankan bahwa mereka dapat berperan strategis dalam menerjemahkan komitmen menjadi instrumen hukum, dukungan anggaran, dan pengawasan efektif. Dia juga menegaskan pentingnya memastikan bantuan kemanusiaan di zona konflik tetap netral dan bebas dari kepentingan politik, ekonomi, atau militer.

Distribusi bantuan, menurut Puan, harus selalu proporsional, berdasarkan persetujuan dari negara penerima, dan dilakukan dengan menghormati kedaulatan serta integritas teritorial mereka. "Penting bagi parlemen MIKTA untuk menyelaraskan langkah-langkah mereka. Kita harus terus mendorong bantuan kemanusiaan yang tidak terputus sambil menolak upaya untuk memanfaatkannya sebagai senjata," tutupnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement