Ahad 12 Oct 2025 01:16 WIB

Jawa Barat Raih Peringkat Pertama Indonesia Muslim Travel Index 2025

Jawa Barat berhasil meraih peringkat pertama dalam Indonesia Muslim Travel Index 2025 berkat penguatan ekosistem halal dan inovasi digital.

Rep: antara/ Red: antara
Jabar: IMTI Jabar naik ke nomor satu hasil penguatan ekosistem halal.
Foto: antara
Jabar: IMTI Jabar naik ke nomor satu hasil penguatan ekosistem halal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG, – Jawa Barat berhasil meraih peringkat pertama dalam Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 dengan skor 69,6, naik dari posisi keenam sebelumnya. Keberhasilan ini diumumkan dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta pekan ini.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Iendra Sofyan, menyatakan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari penguatan lintas sektor melalui kerangka ACES (Access, Communication, Environment, Services) dan program unggulan Smiling West Java Muslim Friendly Tourism (SWJ-MFT) yang dimulai sejak 2024.

Program tersebut menjadi acuan nasional dalam pemeringkatan provinsi berdasarkan indikator pariwisata ramah Muslim. Dalam penilaian IMTI 2025, Jawa Barat menempati posisi ketiga untuk kategori pelayanan dengan skor 75,7 dan komunikasi dengan skor 67,5, berkat dukungan fasilitas halal, atraksi budaya, serta kesiapan infrastruktur hotel dan bandara.

Selain itu, provinsi ini juga meraih dua penghargaan khusus, yakni Special Recognition Award of Muslim Friendly Destination dan Best Environment Performance of The Year, dengan skor lingkungan tertinggi nasional sebesar 82,8.

Untuk mendukung pengembangan ekosistem pariwisata digital, Jawa Barat menggandeng akademisi dalam inovasi teknologi, termasuk pembuatan HalalBot, chatbot berbasis deep learning hasil kolaborasi Universitas Pendidikan Indonesia dan Telkom University, yang mempermudah wisatawan muslim dalam merencanakan perjalanan.

Dari sisi produk, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah produk bersertifikat halal terbanyak di Indonesia, mencapai lebih dari 1,3 juta produk. Hal ini mendukung sektor UMKM dan perdagangan daerah.

Bandung Raya dan Cirebon Raya kini ditetapkan sebagai proyek percontohan untuk RIDA Impact Score (RIS), kerangka evaluasi baru yang menilai pengalaman etis, inovasi digital, dan jaminan layanan bagi wisatawan.

Meski masih berada di peringkat ke-10 untuk kategori aksesibilitas, pemerintah daerah menilai hal ini sebagai tantangan strategis yang tengah diatasi melalui percepatan infrastruktur dan konektivitas.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement