Sabtu 11 Oct 2025 13:35 WIB

Yakin Gencatan Senjata Gaza Bertahan Lama, Trump: Semua Lelah Berperang

AS akan kirim 200 tentara untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata.

Pengungsi Palestina berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke rumah mereka di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat, 10 Oktober 2025.
Foto: Foto AP/Jehad Alshrafi
Pengungsi Palestina berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke rumah mereka di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat, 10 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump mengungkapkan keyakinannya bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan bertahan lama. Semua sudah lelah berperang.

"Saya kira itu akan bertahan. Semua sudah lelah berperang," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (10/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

"Gaza memang sangat penting, tetapi ini lebih dari sekadar Gaza. Ini adalah perdamaian di Timur Tengah. Dan itu adalah hal yang indah," katanya, menambahkan.

Pada Rabu, Trump menyatakan bahwa Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas telah menandatangani tahap pertama perjanjian damai di Gaza. Perjanjian itu menyepakati agar Hamas membebaskan semua sandera dan Israel menarik pasukannya ke garis yang disepakati.

 

photo
Pengungsi Palestina berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke rumah mereka di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat, 10 Oktober 2025. - (Foto AP/Jehad Alshrafi)

Pada Kamis, seorang pejabat AS mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengerahkan 200 tentara ke Timur Tengah untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Kesepakatan itu adalah bagian dari rencana 20 poin yang diumumkan Trump pada 29 September, yang juga mencakup pembebasan ribuan tahanan Palestina dan pembentukan pemerintahan baru di Gaza tanpa Hamas.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement