REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI, – Pabrik Gula Ngadiredjo di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mempererat hubungan kerja sama dengan para petani tebu untuk menjaga kestabilan produksi gula. Wayan Mei Purwono, General Manager PG Ngadiredjo, menegaskan pentingnya sinergi yang baik dengan petani sebagai kunci keberhasilan pabrik, Selasa (23/9).
Menurut Wayan, petani tebu merupakan aset krusial bagi PG Ngadiredjo. Oleh karena itu, kenyamanan dan dukungan kepada petani harus selalu diutamakan agar mereka terus bersedia memasok tebu ke pabrik. Dukungan ini tidak hanya pada penyerapan tebu, tetapi juga sejak perawatan tanaman.
Pihak manajemen pabrik aktif berkontribusi dalam penyediaan sarana seperti pupuk dan herbisida, serta membantu percepatan penjualan gula dan tetes melalui lelang agar pembayaran tidak terlambat. Saat ini, PG Ngadiredjo mengelola sekitar 12 ribu hektare lahan tebu, di mana 85 persen merupakan milik petani.
Dengan kapasitas operasional mencapai 6.000 ton cane day (TCD), jumlah petani binaan mencapai 670 orang. Pada Hari Tani Nasional 2025, Wayan berharap kolaborasi ini dapat terus meningkat demi mencapai swasembada gula nasional pada 2027.
Target produksi musim giling 2025 adalah menggiling 10 juta kuintal tebu dan menghasilkan 80 ribu ton gula. Untuk mendukung pencapaian ini, investasi sebesar Rp22 miliar telah dilakukan untuk revitalisasi mesin dan infrastruktur pabrik.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.