REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH, – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan Aceh, Bier Budy Kismulyanto, menyatakan bahwa pelayaran Aceh-Penang, Malaysia, memberikan peluang ekonomi signifikan bagi masyarakat Aceh. Rencana pelayaran ini akan dimulai pada akhir Oktober 2025 dari Pelabuhan Kreung Geukeuh di Kabupaten Aceh Utara.
Pelayaran Aceh-Penang ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Aceh, terutama melalui ekspor komoditas. "Pelayaran Aceh-Penang ini menjadi peluang secara ekonomi bagi Aceh, terutama terhadap komoditas ekspor. Peluang ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," ungkap Bier Budy Kismulyanto, Selasa (23/9).
Rute pelayaran yang menggunakan kapal roro ini memungkinkan pengangkutan penumpang sekaligus barang, membuka akses lebih luas bagi produk Aceh ke pasar internasional, terutama Malaysia. Bier Budy Kismulyanto menegaskan pentingnya Aceh untuk menyiapkan produk-produk ekspor agar tidak menjadi pasar bagi produk luar negeri.
Asral Efendi, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Aceh, menambahkan bahwa pelayaran ini juga membuka koneksitas Aceh dengan luar negeri, sehingga memungkinkan efisiensi dalam transportasi produk. "Dengan adanya koneksitas ini, maka akan ada efisien transportasi produk-produk dari Aceh, sehingga dapat bersaing di pasar internasional," ujarnya.
Dengan potensi komoditas seperti cokelat, kopi, dan minyak sawit mentah, Bier Budy Kismulyanto optimistis bahwa Aceh dapat memanfaatkan peluang ini dengan baik. Ia mengimbau para eksportir di Aceh untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi peluang ekspor langsung.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.