REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Sidang Umum PBB ke-80 di New York, menandai kembalinya Indonesia ke diplomasi global tertinggi, kata Sekretaris Kabinet Lt. Kol. Teddy Indra Wijaya pada Sabtu. Prabowo dijadwalkan berpidato dalam Debat Umum PBB pada 23 September, setelah Presiden Brasil dan Amerika Serikat.
Partisipasi Prabowo ini memperkuat peran kepemimpinan Indonesia di Global South dan dorongan konsistennya untuk reformasi tata kelola global yang lebih adil dan inklusif. “Ini adalah momen penting bagi suara Indonesia untuk didengar di forum internasional tertinggi,” ujar Teddy.
Selama perjalanan ke New York, Prabowo singgah sebentar di Osaka, Jepang, untuk pengisian bahan bakar pesawat. Di sana, ia mengunjungi Paviliun Indonesia yang akan menjadi bagian dari pameran budaya Expo 2025 Osaka.
Di New York, agenda Prabowo juga meliputi sesi tingkat tinggi mengenai solusi dua negara untuk Palestina dan Israel pada 22 September, disusul dengan pidato di PBB keesokan harinya. Setelah dari New York, Prabowo dijadwalkan menuju Ottawa pada 24 September untuk bertemu Perdana Menteri Kanada.
Kunjungan internasional ini akan diakhiri di Den Haag, Belanda, di mana ia akan bertemu dengan Raja Belanda dan Perdana Menteri Sementara pada 26 September. Perjalanan luar negeri ini merupakan keterlibatan multilateral besar pertama Prabowo sejak terpilih menjadi presiden dan mencerminkan postur diplomatik Indonesia yang diperbarui di bawah kepemimpinannya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika