Rabu 17 Sep 2025 05:15 WIB

Kronologi dan Motif Penculikan Berujung Pembunuhan Kacab BRI

Polisi membekuk 18 tersangka di kasus ini, termasuk dua oknum prajurit TNI.

Sejumlah tersangka dihadirkan saat pengungkapan kasus pembunuhan kepala cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/9/2025). Polda Metro Jaya mengungkap kasus pembunuhan kepala cabang BRI dengan mengamankan 15 orang tersangka dan sejumlah barang bukti.
Foto: ANTARA FOTO/Meli Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya membeberkan kronologi kasus penculikan berujung pembunuhan pada kepala cabang (kacab) salah satu bank (BRI) di Jakarta Pusat berinisial MIP (37). Diketahui, polisi membekuk 18 tersangka di kasus ini, termasuk dua oknum prajurit TNI.

"Penculikan oleh 18 orang tersangka, termasuk dua orang oknum TNI itu ternyata telah direncanakan sejak Juni 2025," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Baca Juga

Wira mengatakan bahwa awalnya para tersangka berencana melakukan pemindahan uang dari rekening pasif (dormant) ke rekening yang telah disiapkan. Upaya pemindahan rekening dormant oleh para tersangka inilah yang disebut polisi sebagai motif dari penculikan dan pembunuhan terhadpa MIP.

"Salah satu tersangka, yakni C alias Ken yang memiliki data rekening dormant di sejumlah bank, pada Juni 2025, menghubungi tersangka motivator Dwi Hartono (DH) untuk menyiasati pemindahan dana dari rekening itu," kata Wira.

Tersangka C pun telah menyiapkan tim IT untuk mengurus pemindahan dana tersebut. Namun demikian, pemindahan dana dari rekening pasif itu membutuhkan otoritas sekelas KCP bank.

"Sehingga pelaku atas nama C mengajak DH unjuk mencari kepala cabang atau cabang pembantu yang bisa diajak bekerja sama dalam rangka pemindahan uang tersebut ke rekening yang sudah disiapkan atau rekening penampungan," kata Wira.

Dalam menjalankan rencana itu, dua tersangka lain, yakni DH dan AAM, yang juga menjadi otak penculikan bersama C dan DH, diajak dalam perundingan siasat pada 30 Juli 2025.

"Kemudian pada 30 Juli 2025, C alias K bersama dengan pelaku DH dan AAM melakukan pertemuan. Hal tersebut dikarenakan C alias K memiliki informasi terkait data rekening pasif di Bank BRI," kata Wira.

photo
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra memberikan keterangan pers terkait pengungkapan kasus pembunuhan kepala cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/9/2025). - (ANTARA FOTO/Meli Pratiwi)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement