REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL, – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa AS akan memburu dan menghancurkan siapa pun yang menyerang negaranya. Pernyataan ini disampaikan pada Kamis (11/9) dalam upacara peringatan serangan teroris 11 September 2001.
"Jika kalian menyerang Amerika Serikat, kami akan memburu dan menemukan kalian. Kami akan menghancurkan tanpa ampun, dan kami akan menang tanpa keraguan," tegas Trump. Ia menambahkan bahwa AS telah memenangkan Perang Dunia Pertama dan Kedua serta berbagai konflik lainnya.
Trump juga menyatakan keinginannya untuk mengembalikan nama Departemen Pertahanan ke sebutan lamanya, yaitu "Departemen Perang." "Sekarang kita kembalikan ke nama ketika kita semua menang," ujar Trump.
Pada Jumat, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memberikan nama "Departemen Perang" sebagai sebutan sekunder untuk Departemen Pertahanan. Menteri Pertahanan Pete Hegseth kini juga memiliki gelar sekunder "Menteri Perang."
Departemen Perang beroperasi sejak 1789 hingga 1947 sebelum direorganisasi melalui Undang-Undang Keamanan Nasional dan secara resmi menjadi Departemen Pertahanan pada 1949. Meski Trump telah memerintahkan penggunaan nama lama pada papan nama, situs web, dan atribut lainnya, perubahan nama secara resmi tetap membutuhkan persetujuan Kongres.
Trump yakin bahwa Kongres, di mana Partai Republik saat ini menguasai mayoritas di kedua kamar, akan mendukung ide tersebut.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.