Rabu 03 Sep 2025 15:27 WIB

Sahroni, Korban yang Jasadnya Terkubur Bersama Anak, Mantu dan Cucu Dikenal Rajin Shalat Tepat Waktu

Sahroni semasa muda bekerja di salah satu bank BUMN, setelah pensiun usaha walet.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Lima jenazah yang sebelumnya ditemukan tewas di rumah mereka di Jalan Siliwangi Nomor 52 Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, dimakamkan, berdampingan di pemakaman keluarga di Blok Nyi Resik, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025).
Foto: Lilis Sri Handayani
Lima jenazah yang sebelumnya ditemukan tewas di rumah mereka di Jalan Siliwangi Nomor 52 Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, dimakamkan, berdampingan di pemakaman keluarga di Blok Nyi Resik, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Jenazah lima keluarga yang sebelumnya ditemukan tewas dalam satu lubang di rumah mereka di Jalan Siliwangi Nomor 52 Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, telah dimakamkan, Rabu (3/9/2025).

Mereka dimakamkan berdampingan di pemakaman keluarga di Blok Nyi Resik, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Baca Juga

Kelima jenazah itu adalah Sahroni (75), Budi (45) yang merupakan anak dari Sahroni, Euis (40) istri dari Budi, serta R (7) dan bayi berusia delapan bulan yang merupakan anak dari Budi – Euis.

Pemilik bengkel di seberang rumah Sahroni, Sukarta (40), mengaku jarang mengobrol dengan Sahroni maupun keluarganya. Namun, ia kerap melihat Sahroni selalu pergi ke masjid setiap kali waktu sholat.

“Pak Haji Sahroni setiap kali waktu sholat selalu ke luar rumah untuk pergi ke masjid,” katanya.

Hal senada diungkapkan keponakan Sahroni, Niko Hadimulya. Ia mengenal sosok Sahroni sebagai orang yang baik dan rajin ke masjid.

“Pak Sahroni selalu on time sholat di masjid,” ujar Niko, saat ditemui usai sholat jenazah terhadap para korban di Masjid Madania Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025).

Semasa mudanya, Sahroni bekerja di salah satu bank BUMN. Namun setelah pensiun, ia menjalankan usaha burung walet di samping rumahnya.

“Kalau Budi awalnya sempat kerja di perbankan di salah satu bank, istrinya ibu rumah tangga. Tapi terakhir Budi kemudian menjalankan usaha grosiran sembako, istrinya juga ikut membantu berjualan,” tutur Niko.

Niko mengaku sudah cukup lama tidak bertemu dengan Sahroni. Namun dengan Budi, ia terakhir kali bertemu sekitar dua pekan yang lalu.

Niko mengatakan, selama ini Budi tidak pernah bercerita memiliki masalah dengan siapapun. Jika bertemu, pembicaraan di antara keduanya hanya seputar ajakan bisnis.

Niko menjelaskan, Sahroni memiliki dua anak. Yakni, Budi dan Wawan Indrawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement