Ahad 31 Aug 2025 14:24 WIB

Siapa Penjarah Rumah Sahroni, Eko, dan Menkeu? Ini Kata yang Ketinggalan Rombongan

Kelompok-kelompok dari luar Jakarta dikerahkan dalam penjarahan.

Rep: Fitriyan Zamzami/M Noor Alfian Choir/ Red: Fitriyan Zamzami
Massa membawa barang milik anggota DPR Ahmad Sahroni dari dalam rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (30/8/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Oleh Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana di ruas jalan raya depan Kompleks Parlemen Senayan sepi Ahad siang (31/8/2025). Aparat kepolisian membentuk pagar tameng sekitar seratus meter di kiri-kanan ruas jalan di depan gerbang gedung wakil rakyat.

Baca Juga

Tak ada lagi riuh teriakan mencaci-maki wakil rakyat dari ribuan pengunjuk rasa. Hanya residu gas air mata masih membuat pedih bola mata. Di trotoar ke arah Pancoran sekitar 500 meter dari Kompleks Parlemen, pria muda itu terduduk lemas. Dua hari belum makan dia bilang.

“Saya terpisah, Bang dari teman-teman. Waktu polisi tembak gas air mata kemarin malam kami kemana-mana,” ujar dia. Lelaki kelahiran 2004 itu memberikan nama lengkap sampai tanggal kelahirannya dan mengizinkan untuk ditulis. Namun untuk alasan perlindungan diri yang bersangkutan, Republika akan memanggilnya Ahu saja.

Sudah dua hari ia buta dari kabar soal yang terjadi di Jakarta. Telepon genggamnya ia titipkan ke pemimpin rombongan. Ia mengaku tak paham, kediaman sejumlah anggota DPR beserta Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah dijarah sejak Sabtu (30/8/2025) malam.

Meski begitu, saat ditanyai Republika sebelum menyampaikan kabar tersebut, Ahu fasih menjelaskan rencana penjarahan. “Sebelum terpisah kami dikasih tahu nanti ke rumah siapa itu di Jakarta Utara, dekat kota. Daerah yang banyak mobil besarnya itu, Bang,” kata dia. 

photo
Anggota rombongan pengunjuk rasa dari luar Jakarta yang ditemui Republika. - (Fitriyan Zamzami/Republika)

Ahu menuturkan, pimpinan rombongan memberi tahu ada empat rumah yang bakal dijarah. Yang lain dari kejadian, menurut Ahu kediaman Presiden Prabowo Subianto jadi sasaran yang terakhir. Ia tak diberitahu rencana penjarahan kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

Pemuda kurus berkulit gelap itu kemudian menuturkan bagaimana ia bisa sampai di Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa. Ahu mendaku lahir di salah satu desa di Kecamatan Cimahi, Kota Cimahi. Ia hanya bersekolah sampai tamat sekolah dasar, bekerja membantu orang tua menggarap sawah sewaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement