Kamis 28 Aug 2025 01:00 WIB

Pemerintah Tanjab Barat Targetkan 3.800 Bedah Rumah Hingga 2029

Pemerintah Tanjab Barat menargetkan bedah 3.800 rumah warga miskin hingga 2029, didanai APBD. Prioritas daerah untuk tempat tinggal layak.

Rep: antara/ Red: antara
Pemkab Tanjabbar targetkan 3.800 rumah warga dapat bedah rumah.
Foto: antara
Pemkab Tanjabbar targetkan 3.800 rumah warga dapat bedah rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI, – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) di Provinsi Jambi menargetkan untuk membedah sebanyak 3.800 unit rumah warga miskin yang tidak layak huni hingga akhir tahun 2029. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah setempat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Bupati Anwar Sadat menyatakan bahwa alokasi anggaran untuk program bedah rumah ini bersumber dari APBD Pemkab Tanjab Barat. "Kami yakin dengan dukungan anggaran ini, target yang telah ditetapkan dapat tercapai hingga tahun 2029," ujarnya di Jambi, Rabu.

Untuk pelaksanaan tahun 2025, sebanyak 503 unit rumah sudah dialokasikan melalui APBD Kabupaten Tanjab Barat. Program ini akan disebar di 13 kecamatan di wilayah tersebut, dengan tujuan agar masyarakat mendapatkan tempat tinggal yang layak dan nyaman.

"Program ini adalah prioritas kami melalui dana APBD, tujuannya ingin memastikan setiap warga memiliki tempat tinggal yang layak dan nyaman," tambah Anwar Sadat.

Bupati berharap dengan tercapainya target 3.800 unit rumah hingga lima tahun mendatang, tidak ada lagi rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Tanjab Barat. "Harapan kami, tidak ada lagi masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni pada 2029," katanya.

Perincian Program Bedah Rumah

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perakim) Tanjab Barat, Safrun, menjelaskan bahwa setiap tahun, alokasi anggaran untuk bedah rumah ini dilakukan melalui APBD murni dan perubahan. Masyarakat penerima manfaat program ini telah dipilih melalui survei dan pengecekan sesuai ketentuan yang ada.

"Satu rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp20 juta, yang terdiri dari Rp17,5 juta untuk pembelian bahan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang," jelasnya. Bantuan diberikan dalam bentuk bahan agar dapat langsung dikerjakan oleh tukang yang sudah ada.

Program bedah rumah pada 2025 telah dimulai, dengan Kecamatan Tungkal Ilir mendapatkan alokasi terbanyak, yaitu 194 unit, diikuti oleh Kuala Betara (20 unit), Betara (67 unit), dan lainnya, sehingga total mencapai 503 unit rumah.

Safrun juga berharap adanya bantuan tambahan dari kementerian melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), seperti yang diterima pada tahun 2021.

Salah satu penerima manfaat program, Rahimah dari Parit Tomo, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan ini. "Saya sangat bersyukur dan terima kasih kepada pemerintah. Rumah saya kini layak dan bebas dari bocor serta angin malam," katanya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement