Rabu 20 Aug 2025 16:52 WIB

Torpedo 1, Pisang Tanduk Jadi Perhatian Pengunjung

Pusat PVTPP tampilkan kebun pemeriksaan substantif PVT dan varietas unggulan.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) mengikuti pameran IPxpose 2025 yang digelar 13 hingga 16 Agustus 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta.
Foto: Ist
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) mengikuti pameran IPxpose 2025 yang digelar 13 hingga 16 Agustus 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) mengikuti pameran IPxpose 2025 yang digelar 13 hingga 16 Agustus 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta. Kehadiran Pusat PVTPP dalam ajang ini menegaskan komitmen pemerintah mendukung perlindungan varietas tanaman sekaligus memperkenalkan inovasi hasil pemuliaan varietas tanaman kepada masyarakat luas.

Dengan mengusung tema “Expose 3 Kebun Pemeriksaan Substantif PVT sebagai fasilitas dalam pengelolaan PVT di Indonesia”, stand Pusat PVTPP menampilkan peran penting kebun pemeriksaan substantif sebagai sarana pendukung pemeriksaan subtantif untuk perlindungan varietas tanaman baru.

Beragam varietas yang telah mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dipamerkan, antara lain padi Inpari IR NutriZinc, Rojolele Srinar, dan Intan Semar 52. Sementara varietas tanaman hias seperti Begonia Tuti Siregor dan Bunga Lipstik Bravera. Selain itu, ditampilkan pula varietas unggulan cabai merah seperti Lingga dan Ciko.

Salah satu produk yang mendapat perhatian besar dari pengunjung adalah pisang tanduk “Torpedo 1” hasil pemuliaan dari Universitas Bina Nusantara. Varietas pisang ini menonjol karena ukuran buahnya yang besar dan daging buah yang tebal, sehingga berpotensi menjadi komoditas unggulan di pasar domestik maupun internasional.

Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati, menyampaikan partisipasi Pusat PVTPP dalam IPxpose menjadi kesempatan untuk memperluas pemahaman publik terkait sistem perlindungan varietas tanaman di Indonesia. “Melalui pameran ini, kami ingin memperlihatkan bahwa perlindungan varietas tanaman tidak hanya memberikan pengakuan atas karya pemulia, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui pemanfaatan varietas unggul yang dihasilkan,” ujarnya.

IPxpose 2025 menjadi ruang interaktif bagi masyarakat, pemulia, akademisi, dan pelaku usaha untuk mengenal lebih dekat ragam varietas tanaman yang telah dilindungi, sekaligus mendorong kolaborasi dalam pengembangan inovasi pertanian nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement