REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggenjot pemanfaatan teknologi tiga dimensi (3D) dan Augmented Reality (AR) atau visualisasi digital dalam proses belajar mengajar untuk mempercepat transformasi pembelajaran di sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kaltim Armin di Samarinda, Selasa, menyatakan pihaknya mengimplementasikan program-program yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam penguasaan teknologi.
"Kami dorong terus kegiatan yang memberikan ruang bagi para guru untuk menambah ilmu, khususnya dalam pembuatan konten interaktif berstandar edukasi," ujarnya.
Menurut Armin, penguasaan teknologi oleh guru merupakan kunci untuk melahirkan siswa yang kreatif dan inovatif.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tahun ini telah menetapkan kebijakan pembelajaran berbasis digital, sehingga menuntut para pendidik untuk mampu beradaptasi dan mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan belajar.
Oleh karena itu pelatihan pembuatan konten interaktif berstandar edukasi, lanjutnya, merupakan hasil kolaborasi antara Disdikbud Kaltim melalui UPTD Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan, kemudian Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT), Balai Guru dan Tenaga Kependidikan, serta penyedia layanan teknologi.
Armin berharap para guru yang sudah dilatih dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing. Dengan begitu, kata dia, transformasi pembelajaran dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
"Tujuan utamanya adalah mendorong inovasi dan kreativitas siswa melalui pendekatan pembelajaran yang mendalam, menyenangkan, dan bermakna," jelasnya.