Kamis 14 Aug 2025 15:56 WIB

Strategi Prabowo Entaskan Kemiskinan, Budiman: Seperti Latih Tim Sepak Bola

Presiden Prabowo berkomitmen mengentaskan kemiskinan.

Budiman Sudjatmiko.
Foto: Republika/Prayogi
Budiman Sudjatmiko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengibaratkan strategi Presiden Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem adalah seperti pelatih sepak bola yang mempersiapkan timnya untuk menang di leg kedua pertandingan.

“Kalau di leg pertama kita kalah, di leg kedua kita harus menang. Pemainnya dilatih dengan benar, diberi gizi cukup, staminanya dijaga, supaya aliran bola dari belakang sampai depan lancar,” kata Budiman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Menurut dia, dalam konteks pembangunan nasional, “pemain” itu adalah rakyat miskin yang dibekali program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan akses ekonomi melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Tujuannya dari semua program itu, kata dia melanjutkan, adalah agar masyarakat memiliki kesehatan, pendidikan, dan keterampilan yang memadai untuk meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.

Budiman lalu menilai strategi seperti melatih tim sepak bola itu menunjukkan bahwa Presiden Prabowo mengupayakan pengentasan kemiskinan bukan sekadar dengan memberi bantuan sosial, melainkan juga membangun kemandirian ekonomi.

Ia mencontohkan, bantuan pangan atau tunai hanya bersifat sementara, sedangkan penguatan koperasi, pendidikan, dan gizi akan menyiapkan masyarakat menghadapi tantangan ekonomi jangka panjang.

“Dengan strategi ini, rakyat siap menghadapi pertandingan berikutnya dalam pembangunan, dan kali ini menang,” kata Budiman.

Lebih lanjut, Budiman menjelaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih berperan menjaga kelancaran rantai pasok nasional dari produsen hingga konsumen. Dengan demikian, ucapnya, keuntungan dari beragam unit usaha di koperasi itu nantinya tidak hanya dinikmati oleh perantara, tetapi juga produsen kecil seperti petani dan nelayan.

“Kita ingin aliran manfaatnya lancar, dari hulu ke hilir, langsung ke rakyat yang berproduksi,” ujarnya.

Diketahui, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk di lebih dari 80 ribu desa dan kelurahan. Pemerintah menargetkan sektor pangan menjadi fokus awal sebelum mengembangkan koperasi di sektor energi baru terbarukan, industri hilir, hingga digitalisasi produk.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement