Senin 04 Aug 2025 15:52 WIB

Fraksi Gerindra Usulkan Kartu Janda Jakarta, PDIP: Fokus yang Ada Dulu

Pemprov Jakarta telah memiliki banyak program terkait pemberian bansos.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menilai, usulan Fraksi Gerindra untuk menerbitkan Kartu Janda Jakarta belum terlalu mendesak untuk dilaksanakan.
Foto: Dok Republika
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menilai, usulan Fraksi Gerindra untuk menerbitkan Kartu Janda Jakarta belum terlalu mendesak untuk dilaksanakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD Provinsi Jakarta Ima Mahdiah menilai, usulan Fraksi Gerindra untuk menerbitkan Kartu Janda Jakarta belum terlalu mendesak untuk dilaksanakan. Alih-alih menerbitkan Kartu Janda, pemerintah provinsi (pemprov) diminta fokus dengan memperbaiki program yang sudah berjalan.

Ima mengatakan, saat ini Pemprov Jakarta telah memiliki banyak program terkait pemberian bantuan sosial (bansos). Karena itu, Pemprov Jakarta diminta lebih dulu memperbaiki program-program bansos yang saat ini sudah berjalan.

Baca Juga

"Jadi mungkin fokus yang ada dulu, karena kan yang ada kan masih banyak yang perlu diperbaiki," kata dia di DPRD Provinsi Jakarta, Senin (4/8/2025).

Ia menambahkan, pemberian Kartu Janda tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, Pemprov Jakarta harus menentukan terlebih dahulu kemampuan janda yang nantinya akan diberikan bantuan.

Menurut Ima, beban dari para janda sebenarnya bisa dikurangi dengan program yang sudah ada. Ia mencontohkan, apabila janda itu dari kalangan ekonomi menengah ke bawah dan sudah punya anak, kebutuhan pendidikan anaknya dapat ditanggung oleh Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Itu juga bisa mengurangi dari beban dari si ibu tersebut. Jadi kalau saya pribadi lebih, memperbaiki yang ada dulu aja," ujar penasihat Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jakarta itu.

Sementara untuk para janda yang masih berusia produktif, Ima lebih memilih agar Pemprov Jakarta memberikan pelatihan kepada mereka. Dengan begitu, para janda tersebut bisa memiliki kemampuan untuk membuka usaha atau bekerja di perusahaan yang sudah bekerja sama dengan Pemprov Jakarta.

"Saya lebih setuju kalau misalkan untuk yang masih produktif, kita latih, bukan kita terus-terus beri bantuan," kata Ima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement