Senin 21 Jul 2025 09:38 WIB

Kata Polda Jabar dalam Tragedi Pesta Nikah Anak Dedi Mulyadi: Mempelai Sudah Menyerahkan kepada EO

Tiga orang meninggal ketika acara pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi di Garut.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Warga berdesak-desakan ingin masuk ke pendopo Pemkab Garut pada acara pesta rakyat pernikahan Maula Akbar Mulyadi anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Jumat (18/7/2025). Tiga orang meninggal dunia akibat peristiwa desak-desakan tersebut, dua orang warga dan satu orang polisi.
Foto: Tangkapan Layar
Warga berdesak-desakan ingin masuk ke pendopo Pemkab Garut pada acara pesta rakyat pernikahan Maula Akbar Mulyadi anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Jumat (18/7/2025). Tiga orang meninggal dunia akibat peristiwa desak-desakan tersebut, dua orang warga dan satu orang polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Polda Jawa Barat (Jabar) mengambil alih kasus dua orang warga dan seorang anggota polisi yang meninggal dunia saat acara pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Aula Akbar dan Wabup Garut Putri Karlina, Jumat (18/7/2025). Peristiwa meninggalnya tiga orang tersebut terjadi ketika kerumunan massa berdesak-desakan di acara tersebut.

"Iya, diambil alih ke Polda (Jabar), kita masih terus lakukan asistensi terhadap jalannya acara tersebut," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan, Senin (21/7/2025).

Baca Juga

Dia mengatakan, tahapan pertama yang dilakukan adalah penyelidikan awal terhadap kasus tersebut. Penyelidikan yang dilakukan adalah memeriksa penyelenggara kegiatan pesta rakyat pernikahan yaitu event organizer (EO). "Kalau mempelai kan sudah menyerahkan kepada EO," kata dia.

Aula Akbar, anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang juga anggota DPRD Jabar meminta maaf atas insiden yang membuat dua orang warga meninggal dunia dan satu orang polisi meninggal dunia. Ia mengaku bersama istri sudah bertakziah ke rumah duka masing-masing korban.

Selain itu, Aula mengaku memberikan santunan kepada para korban. "Saya memohon maaf untuk semuanya, tidak ada maksud dan niatan dari kami," kata dia saat melakukan konferensi pers di Garut.

Dalam insiden tersebut, dua orang warga terdiri dari satu orang anak berusia 8 tahun dan satu orang lansia meninggal dunia usai sebelumnya berada dalam kerumunan massa yang berdesak-desakan ingin masuk ke Pendopo Pemkab Garut dalam acara pesta rakyat dan makan gratis pernikahan anak Dedi Mulyadi. Mereka kehabisan oksigen dan terhimpit oleh kerumunan massa.

Sementara itu, salah seorang anggota polisi Bripka Cecep meninggal dunia usai menolong dan membantu warga yang terhimpit dan kesulitan bernapas di kerumunan massa. Ia sempat beristirahat karena letih kemudian pingsan hingga akhirnya meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement