Ahad 20 Jul 2025 12:01 WIB

ITDC: Pengembangan Tanjung Aan Mandalika untuk Peningkatan Wisatawan

Kawasan wisata Mandalika akan terus dikembangkan.

Anak-anak bermain di pinggiran pantai Kuta The Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (11/7/2025). Pantai yang berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Mataram ini dikenal akan hamparan pasir putihnya serta menawarkan pemandangan laut yang luas dan menenangkan, sehingga menjadi tempat ideal bagi para wisatawan yang mencari keindahan alami dan ketenangan.
Foto: Republika/Prayogi
Anak-anak bermain di pinggiran pantai Kuta The Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (11/7/2025). Pantai yang berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Mataram ini dikenal akan hamparan pasir putihnya serta menawarkan pemandangan laut yang luas dan menenangkan, sehingga menjadi tempat ideal bagi para wisatawan yang mencari keindahan alami dan ketenangan.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menyatakan penataan dan pembangunan di kawasan Tanjung Aan zona timur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah setempat.

"Proses pengosongan dan penataan kawasan Tanjung Aan sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas destinasi pariwisata, bukan sebagai bentuk disrupsi terhadap arus kunjungan wisatawan," kata Direktur Operasi ITDC Troy Warokka di Lombok Tengah, Sabtu.

Baca Juga

Aktivitas ini merupakan implementasi dari pendekatan destination management yang menekankan pentingnya ketertiban tata ruang, peningkatan estetika landskap dan penguatan daya dukung destinasi guna menciptakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkelas.

Dengan demikian, alih-alih berdampak negatif, kegiatan penataan kawasan ini justru merupakan bentuk investasi sosial dan spasial jangka panjang yang mendukung pertumbuhan pariwisata berkualitas.

"Pengembangan ini untuk memperkuat persepsi wisatawan terhadap kawasan The Mandalika sebagai destinasi premium," katanya.

"Penataan destinasi itu juga membuka peluang baru bagi masyarakat lokal dalam sistem tata kelola yang lebih berkeadilan," katanya.

Ia mengatakan ITDC menerapkan strategi pengelolaan kawasan KEK Mandalika, yang secara sistematis dirancang untuk memastikan masyarakat lokal tidak hanya menjadi penerima manfaat pasif, melainkan turut berperan aktif dalam proses pembangunan.

Program seperti InJourney Hospitality House dan kolaborasi pelatihan dengan Poltekpar Lombok melalui edukarsa menjadi instrumen penguatan kapasitas sumber daya manusia lokal di bidang perhotelan, layanan wisata, dan kewirausahaan.

"Di bidang ekonomi alternatif, ITDC bersama Universitas Mataram menjalankan Integrated Farming System yang tidak hanya mendorong ketahanan pangan lokal, tetapi juga membuka jalur baru bagi diversifikasi pendapatan masyarakat di desa penyangga," katanya.

Pada sektor pendidikan anak, Mandalika Child Learning Center berperan sebagai wahana literasi dan pembinaan karakter di kawasan.

Di samping itu, penyediaan ruang usaha legal di amenity core atau fasilitas inti bagi UMKM serta pelibatan masyarakat dalam event internasional merupakan bagian dari kebijakan tata kelola ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

"Kami tidak hanya mengembangkan kawasan secara fisik, tetapi juga membangun struktur sosial dan ekonomi lokal melalui kerangka pembangunan partisipatif yang berbasis pemberdayaan," katanya.

ITDC mencatat jumlah wisatawan berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika mencapai 1.241.742 orang selama tahun 2024.

Kunjungan wisatawan di Mandalika ini meningkat 51,4 persen bila dibandingkan 2023 yang mencapai 827.047 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement