Rabu 16 Jul 2025 19:06 WIB

Israel-Suriah Perang, Markas Militer di Damaskus Dibom

Israel menyerang untuk mencegah militer Suriah menuju perkampungan Druze di Sweida.

Tentara pemerintah Suriah melewati tank yang terbakar di pinggiran kota Sweida, di Suriah selatan, Senin, 14 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Omar Sanadiki
Tentara pemerintah Suriah melewati tank yang terbakar di pinggiran kota Sweida, di Suriah selatan, Senin, 14 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah mengebom gerbang masuk markas besar tentara Suriah di Damaskus. Ini menyusul memanasnya hubungan kedua negara terkait konflik di perkampungan kaum Druze di dekat perbatasan dengan Israel.

Pernyataan militer tersebut muncul segera setelah suara ledakan terdengar di ibukota Suriah pada Rabu siang. Militer Israel secara terpisah mengatakan bahwa mereka menyerang kota Sweida yang berpenduduk mayoritas Druze di bagian selatan Suriah, dan menambahkan bahwa mereka telah siap “untuk berbagai skenario”.

Baca Juga

Sebelumnya, kantor berita pemerintah Suriah mengatakan bahwa pesawat tak berawak Israel telah menargetkan kota tersebut, yang menyebabkan jatuhnya korban sipil. Serangan-serangan tersebut terjadi setelah pertempuran di Sweida antara kelompok-kelompok bersenjata dan pasukan pemerintah kembali terjadi hari ini, meskipun gencatan senjata telah disepakati pada hari Selasa.

Aljazirah melaporkan situasi cukup tegang dalam beberapa jam terakhir ketika Israel menyerang Kementerian Pertahanan di ibukota Suriah, Damaskus.

Militer Israel mengatakan bahwa ini adalah upaya untuk mengirim pesan kepada pemerintah Presiden Ahmad al-Sharaa yang terus mengerahkan pasukan pemerintah Suriah ke Sweida. Pemerintah Suriah berdalih mereka mencoba untuk membawa perdamaian di selatan dengan melucuti apa yang mereka sebut sebagai kelompok-kelompok terlarang.

 

Hal ini terjadi dengan latar belakang serangan Israel yang sedang berlangsung di Suwayda terhadap pasukan keamanan Suriah dalam beberapa hari terakhir. Hanya dalam 24 jam terakhir, setidaknya telah terjadi delapan serangan di berbagai lokasi di dalam kota dan pinggiran jalan menuju kota.

Israel kini memindahkan kekuatan militernya semakin jauh ke dalam wilayah Suriah. Tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi puluhan orang yang mencoba memasuki wilayah Israel dari Suriah. Mereka juga mengatakan bahwa sejumlah warga Israel menyeberangi perbatasan ke daerah Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Pasukan Israel “terus memantau perkembangan kesiapan pertahanan dan berbagai skenario”, tambahnya. Rekaman yang diposting secara online dan diverifikasi oleh Aljazirah menunjukkan sekelompok orang menyeberangi pagar perbatasan ke Suriah.

Dalam pidatonya di hadapan komunitas Druze di Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa situasi di Sweida “sangat parah” setelah tentara terus melakukan serangan di daerah tersebut.

photo
Protes Druze Suriah di dekat perbatasan Israel-Suriah, terlihat dari kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, Rabu, 16 Juli 2025. - ( AP Photo/Leo Correa)

Netanyahu mengatakan bahwa tentara bekerja untuk “menyelamatkan saudara-saudara Druze kita dan untuk menghabisi gerombolan rezim”. "Dan sekarang saya punya satu permintaan dari Anda: Anda adalah warga negara Israel. Jangan melewati perbatasan.

Kalian membahayakan nyawa kalian; Kalian bisa dibunuh, kalian bisa diculik, dan kalian mengganggu upaya IDF [tentara Israel]. Jadi saya meminta Anda - kembalilah ke rumah Anda, biarkan IDF yang bertindak," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement