Rabu 09 Jul 2025 20:24 WIB

Diplomat Tewas di Kamar Indekos Menteng, Polisi Periksa Lima Orang Saksi

Polisi masih belum bisa memastikan penyebab kematian pegawai Kemenlu itu.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Suasana TKP penemuan diplomat yang tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).
Foto: Bayu Adji
Suasana TKP penemuan diplomat yang tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang diplomat berinisial ADP (39 tahun) dilaporkan meninggal dunia dalam keadaan kepala terlilit lakban di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Hingga saat ini, polisi masih belum bisa memastikan penyebab kematian pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) itu.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasatrekrim) Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Sigit Karyono mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak laporan itu diterima. Selain itu, polisi juga telah melakukan pemeriksaan kepada lima orang saksi terkait peristiwa tersebut.

Baca Juga

"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi ya," kata dia di TKP, Rabu (9/7/2025).

Ia menyebutkan, lima orang saksi yang telah diperiksa itu antara lain penjaga indekos, rekan penjaga, istri korban, dan tetangga indekos korban. Keterangan para saksi itu nantinya akan dibandingkan dengan alat bukti lainnya untuk memastikan penyebab kematian korban.

Sigit menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Dalam waktu dekat, polisi juga akan melibatkan ahli dalam penyelidikan.

"Sementara prosesnya masih dalam proses penyelidikan. Masih banyak pemeriksaan yang akan kami lakukan, pemeriksaan ahli maupun pemeriksaan terhadap ahli forensik dan CCTV," kata dia. 

Ketika ditanya mengenai penyebab kematian korban, Sigit masih belum mau menyimpulkannya. Ia mengatakan, polisi akan memeriksa latar bekalang korban, termasuk riwayat kesehatan korban.

"Jadi inilah yang sebenarnya kami lakukan ya. Kami akan lihat hasil otopsi, kemudian kita akan lihat juga medical record beliau korban, kemudian kita akan cek juga ahli forensik terkait ke beliau itu di dalam sendiri," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement