Senin 07 Jul 2025 07:29 WIB

BRICS Sepakati Deklarasi Rio, Dorong Tatanan Dunia yang Lebih Adil

Reformasi Dewan Keamanan PBB dan inklusi negara berkembang jadi fokus utama.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyambut Presiden RI Prabowo Subianto saat sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Ahad (6/7/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyambut Presiden RI Prabowo Subianto saat sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Ahad (6/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para pemimpin negara-negara BRICS secara resmi mengadopsi Deklarasi Rio dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, pada Ahad. Di bawah kepemimpinan Brasil, deklarasi ini memuat komitmen kolektif BRICS terhadap penguatan multilateralisme dan reformasi tata kelola global guna menciptakan tatanan dunia yang lebih adil, inklusif, dan demokratis.

Dalam dokumen setebal puluhan halaman itu, BRICS menyerukan pembaruan sistem internasional yang dinilai belum mencerminkan realitas geopolitik abad ke-21.

Baca Juga

“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk melakukan reformasi dan perbaikan tata kelola global dengan mendorong sistem internasional dan multilateral yang lebih adil, lebih setara, lebih efektif, lebih representatif, dan lebih demokratis,” demikian kutipan pernyataan resmi tersebut.

Deklarasi juga menyoroti pentingnya peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta mendesak reformasi menyeluruh terhadap lembaga tersebut, khususnya Dewan Keamanan, agar mampu menjawab tantangan global secara adil dan inklusif.

photo
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, kiri, dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto menghadiri KTT BRICS tahunan ke-17 di Rio de Janeiro, Minggu, 6 Juli 2025. - (AP Photo/Eraldo Peres)

BRICS mendorong peningkatan representasi negara-negara berkembang, termasuk dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, untuk memainkan peran yang lebih besar dalam urusan global.

Momentum penting dalam KTT ini adalah penyambutan resmi Indonesia sebagai anggota penuh BRICS. Selain itu, BRICS juga mengakui sejumlah negara sebagai mitra, antara lain Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Nigeria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Uganda, dan Uzbekistan.

Selain aspek geopolitik, deklarasi turut mencakup kerja sama di berbagai bidang strategis. BRICS mengadopsi tiga inisiatif utama, yakni Deklarasi Kerangka Kerja Keuangan Iklim BRICS, Deklarasi Tata Kelola Global Kecerdasan Buatan, serta peluncuran Kemitraan BRICS untuk Pemberantasan Penyakit yang Ditentukan Secara Sosial.

“Inisiatif-inisiatif ini mencerminkan upaya bersama kita untuk mempromosikan solusi yang inklusif dan berkelanjutan atas berbagai masalah global yang mendesak,” tulis para pemimpin dalam dokumen tersebut.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement