REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menggelar kegiatan penguatan moderasi beragama bagi guru SMP yang ada di Port Numbay, untuk menanamkan pemahaman nilai keagamaan inklusif dan toleran kepada para siswa di sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya pemerintah agar lingkungan sekolah dapat menjaga kerukunan di tengah keberagaman masyarakat.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang pluralisme oleh sebab itu perlu terus memupuk semangat saling menghargai," katanya.
Menurut Antari, semakin awal nilai-nilai ini dikenalkan kepada anak didik, maka pihaknya berharap Kota Jayapura dapat terhindar dari konflik keagamaan.
"Untuk itu kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi kami dalam memperkuat pemahaman moderasi beragama di kalangan pendidik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Jayapura, Mieke Teurupun, mengatakan ada beberapa tujuan utama dari kegiatan tersebut yakni membantu guru memahami perbedaan agama dengan melihat bahwa semua memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang sama.
"Serta membentuk sikap saling menghargai, menghormati, dan toleran dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan pendidikan," katanya.
Menurut Mieke, selain itu juga kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan iklim pendidikan yang damai dan harmonis serta menjadi contoh praktik toleransi beragama yang baik di Indonesia, khususnya di Kota Jayapura.
Sebelumnya, Pemkot Jayapura melalui Kesejahteraan Rakyat Setda setempat menggelar kegiatan penguatan moderasi beragama bagi guru SMP Kota Jayapura yang diikuti 75 orang, bertempat di Kota Jayapura, Papua Senin (30/6).