REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Imran Nahumarury sedang ramai dibicarakan dalam sepekan terakhir. Meski sukses membawa tim yang dilatihnya Malut United menempati posisi tiga besar Liga 1 musim 2024/2025, Imran tetap didepak manajemen.
Imran satu-satunya pelatih lokal yang bertahan semusim. Bukan cuma itu, ia mampu membawa Malut United yang baru promosi ke Liga 1 finis di posisi tiga besar.
Ini pencapaian yang luar biasa dari klub yang baru mengarungi musim pertamanya di kasta tertinggi liga sepak bola di Indonesia.
Pemecatan Imran dan Yeyen disampaikan melalui akun Instagram Malut United pada Senin lalu. "Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub,” kata Dirk Soplanit, Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, perusahaan yang menaungi Malut United.
Kepada Republika.co.id, Senin (23/6/2025) pagi ini, Imran sudah buka suara usai pemecatan. Dia tak banyak berkomentar dan hanya mengatakan semua permasalahan sudah clear.
Imran pun siap melanjutkan kiprah bersama klub barunya. Menurutnya, klub barunya itu dalam tiga hari ke depan akan mengumumkan namanya.