Ahad 22 Jun 2025 21:14 WIB

Pesan Kunci Menteri Karding untuk yang Ingin Kerja di Luar Negeri

Menteri Karding dorong warga yang ingin kerja di luar negeri taat prosedur.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia P2MI) Abdul Kadir Karding.
Foto: Republika.co.id
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia P2MI) Abdul Kadir Karding.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyoroti perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan kampus atau alumni perguruan tinggi guna menyosialisasikan migrasi aman bagi pekerja migran Indonesia.

Karding, yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip), menyampaikan hal tersebut saat melantik pengurus IKA Undip DPD Kalimantan Barat periode 2025-2030 di Pontianak, Sabtu (21/6), sebagaimana keterangan Kementerian P2MI di Jakarta.

Baca Juga

"Saya mendorong bukan hanya untuk pekerja migran, tetapi juga edukasi masyarakat tentang prosedur bekerja ke luar negeri yang benar. Apalagi di Kalbar ini banyak perbatasan dan jalur tikus," ujar Karding.

Dalam kesempatan itu, dia memberikan apresiasi kepada IKA Undip DPD Kalbar yang telah berinisiatif membantu pemerintah melalui program pengajaran di wilayah perbatasan, khususnya yang menyentuh kehidupan pekerja migran.

Karding juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan para pemangku kepentingan di Kalbar untuk membangun tata kelola pekerja migran yang lebih baik.

Karding menyatakan alumni perguruan tinggi, termasuk IKA Undip, memiliki peran penting dalam mendukung program pemerintah terkait pekerja migran. Dia juga mengajak alumni dari berbagai universitas untuk terlibat aktif dalam kolaborasi dengan kementerian.

"Kami ingin pekerja migran yang berangkat ke luar negeri aman, prosedural, dan terjamin pemberdayaannya," jelasnya.

Menteri Karding juga menyoroti persoalan pekerja migran non-prosedural di perbatasan. Dia berkomitmen menyelesaikan masalah administratif, seperti dokumen kependudukan anak-anak pekerja migran yang kerap terkendala.

"Kita akan urus KTP-nya, KK-nya. Bagi yang ingin kembali bekerja ke luar negeri, kita bantu prosedurnya. Yang tidak mau, kita arahkan ke program transmigrasi atau pelatihan kewirausahaan," kata dia lebih lanjut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement