REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ekonomi Kreatif membuka peluang kolaborasi lintas sektor dengan pengembang game untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri dan memperkuat ekosistem game nasional.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekosistem kreatif yang inklusif dan berkelanjutan, karena hal tersebut merupakan bagian dari semangat Kementerian Ekraf,” kata Wamenekraf Irene Umar saat audiensi dengan pengembang Riot Games di Jakarta, Kamis.
Kolaborasi dengan pengembang game memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kreatif global. Wamenekraf menekankan pentingnya menghadirkan program yang mampu memperkuat konektivitas antara game dan subsektor kreatif lainnya seperti musik, film, ilustrasi, serta IP lokal.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen Kemenekraf dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai the new engine of growth, mesin baru pertumbuhan, melalui penguatan daya saing subsektor game, penciptaan lapangan kerja berkualitas, dan ekonomi kreatif secara global.
Country Manager Riot Games Indonesia Resha Adi Pradipta menyambut baik peluang kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif. Menurut dia, banyak ide dan inspirasi yang bisa dikembangkan bersama, terutama dalam menciptakan ruang kolaborasi yang memperkuat daya saing Indonesia di tingkat internasional.
“Kami ingin mendukung tumbuhnya ekosistem yang sehat di Indonesia. Salah satunya dengan membuka jalur kerja sama untuk mendukung pengembangan IP lokal serta penyelenggaraan acara game berskala global. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tuan rumah ajang e-sports internasional,” kata Resha.
Data Kementerian Ekonomi Kreatif menunjukkan Indonesia memiliki nilai pasar yang cukup tinggi terhadap industri game yakni sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat, dengan jumlah sekitar 148 juta orang aktif bermain game yang membuat Indonesia menempati posisi pertama di Asia Tenggara, nomor empat di Asia dan 15 di dunia.
Pemerintah akan mendorong pengembangan industri teknologi khususnya game dengan berbagai dukungan dan kebijakan antara lain menjaga kekayaan intelektual pengembang agar karya tidak dibajak, membantu pemasaran dan produksi, serta memberikan fasilitas infrastruktur dari pemerintah daerah untuk hub pengembang game. Dukungan lainnya dari pemerintah hingga pengembang game muda adalah dengan memberikan kesempatan agar aset yang dimiliki pengembang dapat dijadikan mata pencaharian dan mendapatkan pendapatan, dengan berkolaborasi bersama OJK untuk mempermudah pendanaan kreator.