Selasa 10 Jun 2025 10:03 WIB

Teknologi Ini Bisa Deteksi Kantong Kain, Solusi Ampuh Lawan Sampah Plastik

Tim Cyber University mengembangkan distem deteksi kantong kain canggih.

Cyber University mengembangkan sistem deteksi kantong kain (cloth bag) menggunakan teknologi pengenalan objek berbasis computer vision.
Foto: cyber university
Cyber University mengembangkan sistem deteksi kantong kain (cloth bag) menggunakan teknologi pengenalan objek berbasis computer vision.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rizki Hesananda, Dosen Program Studi Teknologi Informasi Cyber University

Ketergantungan masyarakat terhadap plastik dalam kehidupan modern meningkat secara signifikan, termasuk dalam aktivitas sehari-hari seperti berbelanja. Meski praktis, penggunaan kantong plastik membawa dampak lingkungan jangka panjang yang serius. Sampah plastik memerlukan ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai sempurna, menyebabkan kerusakan ekosistem yang sulit diperbaiki.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, Cyber University mengembangkan sistem deteksi kantong kain (cloth bag) menggunakan teknologi pengenalan objek berbasis computer vision. Teknologi ini menggabungkan machine learning dan deep learning, dengan memanfaatkan algoritma populer YOLO v5 (You Only Look Once version 5).

Implementasi Deteksi Kantong Kain dengan YOLO v5

Dataset yang digunakan terdiri dari 102 gambar kantong kain, diperoleh dari hasil pengambilan gambar manual dan sumber daring. Seluruh gambar diberi anotasi dengan kotak pembatas (bounding box) untuk menandai letak objek kantong kain.

Selanjutnya, dilakukan teknik preprocessing seperti perubahan orientasi, pengubahan ukuran gambar, dan konversi warna menjadi hitam-putih (grayscale). Selain itu, digunakan teknik augmentasi data, seperti rotasi acak dan pembalikan gambar, untuk meningkatkan variasi dataset.

Penelitian ini bertujuan membangun model pendeteksi penggunaan kantong kain seperti goodie bag dan tote bag sebagai alternatif kantong plastik. Pengembangan model dilakukan melalui beberapa tahap, dimulai dari pengumpulan dataset, anotasi gambar, pemrosesan data, hingga pelatihan model menggunakan algoritma YOLO v5.

Model dilatih dengan menggunakan 100 epoch, istilah yang merujuk pada jumlah iterasi penuh pelatihan terhadap seluruh dataset. Hasilnya, model deteksi mencapai nilai mean Average Precision (mAP) sebesar 89,8% pada mAP@0.5, yang menunjukkan kinerja deteksi yang sangat baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement