REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan sempat mengalami alergi kulit setelah kembali dari kunjungan luar negeri, tepatnya dari Vatikan. Meski demikian, kondisi kesehatan Jokowi secara umum tetap prima dan aktivitasnya sehari-hari tidak terganggu.
Hal ini disampaikan oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah yang memastikan bahwa kondisi tersebut bukan gangguan kesehatan serius. "Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit. Pascapulang dari Vatikan. Tapi secara fisik beliau fit banget, nggak ada masalah," kata Syarif saat ditemui awak media di kediaman Jokowi di Solo, Kamis (5/6/2025).
Menurut Syarif, gejala alergi tidak langsung muncul saat tiba di Indonesia, melainkan beberapa hari setelahnya. Ia menduga kondisi cuaca yang berbeda antara Vatikan dan Indonesia menjadi salah satu pemicu.
“Mungkin cuaca ya di Vatikan. Jadi penyesuaian, lalu pulang ke Indonesia. Beberapa hari setelah itu baru muncul alerginya. Enggak langsung,” ujar dia.
Syarif juga membantah kabar yang beredar di media sosial mengenai Jokowi menderita penyakit langka seperti Steven Johnson Syndrome dan autoimun hingga dirawat di luar negeri.
"Hoaks itu, enggak benar itu. Alergi, alergi biasa. Autoimun enggak, enggak sampai sana," katanya.
"Enggak, enggak. Beliau enggak ada ngerasain panas, enggak ada ngerasain gatel. Jadi pure, hanya alergi biasa," katanya menambahkan.
Pihaknya juga mengatakan, Jokowi tetap melayani permintaan masyarakat untuk berfoto, serta menjalankan agenda-agenda informal seperti sarapan bersama keluarga dan staf terdekat. Ia juga tak menampik ada masyarakat yang menanyakan kondisi Jokowi secara langsung.
"Kemarin sempat sepedaan, lalu beliau sempat main sama cucu. Lalu sempat kita sarapan bareng sama beliau. Jadi sama sekali tidak mengganggu aktivitas beliau," katanya.
"Ya, ada mungkin yang belum tahu secara langsung. Hanya melihat di layar TV, karena mungkin muncul di kulit beliau. Jadi banyak yang nanya itu," katanya menambahkan.