REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara Turki sangat berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama bidang pertahanan dengan Indonesia. Hal itu diungkapkan Presiden Sekretariat Industri Pertahanan Turki (Savunma Sanayii Baskanligi/SSB) Haluk Gorgun saat bertemu Presiden Prabowo beberapa waktu lalu di Istana Negara Jakarta.
Berdasarkan unggahan Gorgun di akun Instagram resminya (@halukgrgn), dia menyampaikan bahwa pertemuan tersebut bersifat intensif dan sangat produktif.
"Kami mengadakan pertemuan intensif dan sangat produktif dengan negara sahabat Indonesia untuk lebih memperdalam potensi kerja sama di bidang industri pertahanan," kata dia.
Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan bahwa sejalan dengan visi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta dukungan kuatnya terhadap industri pertahanan Turki, kedua pihak melakukan evaluasi komprehensif untuk mengubah kolaborasi strategis menjadi proyek-proyek konkret.
Adapun Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Republik Turki menyepakati 13 poin kerja sama dengan penandatanganan dokumen kerja sama oleh masing-masing pejabat tinggi saat kunjungan kenegaraan Erdogan.
Nota kesepahaman terkait kerja sama strategis di bidang industri pertahanan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki.
Pernyataan Wamen eks Dirut Pindad
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim menilai bahwa kerja sama di bidang industri pertahanan menjadi salah satu atensi dalam 75 tahun hubungan bilateral Republik Indonesia dengan Turki.
Pernyataan Wamen Silmy dilatarbelakangi oleh pengalamannya sebagai Direktur Utama PT Pindad periode 2014–2016, BUMN bidang industri pertahanan dan keamanan serta merujuk pada kerja sama strategis saat kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada Februari lalu.