REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Siapa bilang teknologi cuma milik kota besar? Mahasiswa Program Studi Teknologi Komputer Universitas BSI (UBSI) Kampus Tegal membuktikan ide cemerlang bisa lahir dari mana saja termasuk dari kota pesisir dengan semangat muda yang menyala-nyala.
Dalam ajang Kompetisi Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Kota Tegal 2025, mereka sukses menyabet Juara Harapan 3 kategori umum, dengan karya inovatif yang nggak kaleng-kaleng!
Lima mahasiswa UBSI Tegal yaitu Maghfur Hasani, Pranata Dinar Arreza, Ahmad Sidik, Elyand Rahma Azhar, dan Winda Meliana, menggagas solusi cerdas bernama PIIP SIBER—sistem IoT yang bisa bantu memonitor infrastruktur kota secara real-time.
Dari lampu lalu lintas, jalan rusak, sampai pengelolaan sampah, semua bisa diawasi lewat sistem ini. Tujuannya? Bukan sekadar pamer teknologi, tapi mendukung terwujudnya Smart City yang bersih, aman, dan berkelanjutan.
“Ini bentuk kontribusi kami sebagai mahasiswa, kami ingin bantu mewujudkan Tegal sebagai kota modern, efisien, dan nggak ketinggalan zaman,” ungkap Maghfur, ketua tim, dengan semangat saat menerima penghargaan langsung dari Wakil Walikota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah.
Ajang Krenova ini bukan kompetisi sembarangan. Disaring dari lebih dari 100 proposal, hanya 38 karya yang berhasil masuk ke tahap penjurian, termasuk tim UBSI Kampus Tegal.
Penilaian dilakukan para pakar, akademisi, dan dinas-dinas strategis Kota Tegal, dengan misi besar, yaitu mendorong budaya inovatif berbasis IPTEK demi kesejahteraan masyarakat.
Ir Resti Drijo Prihanto dari Bapperida Tegal, menegaskan Krenova adalah panggung generasi muda untuk tampil dan mengubah daerah lewat ide-ide segar.
Kaprodi Teknologi Komputer UBSI Kampus Tegal, Suleman pun nggak bisa menyembunyikan kebanggaannya.
“Ini bukti bahwa mahasiswa UBSI punya kompetensi dan kepekaan sosial. Kami dorong mereka untuk tidak sekadar pintar teori, tapi juga bisa memberi solusi nyata untuk masyarakat,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Jumat (23/5/2025).
Prestasi ini menegaskan UBSI Kampus Tegal bukan hanya tempat kuliah, tapi ladang tumbuhnya inovator muda. Karena di era sekarang, yang dibutuhkan bukan cuma lulusan, tapi agen perubahan yang siap mengguncang dunia dengan ide dan aksi nyata.