Kamis 22 May 2025 07:28 WIB

Ruben Amorim Siap Tinggalkan MU tanpa Pesangon, Asal...

MU gagal tampil di Liga Champions karena kalah di final Liga Europa.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih kepala Manchester United Ruben Amorim.
Foto: AP Photo/Dave Shopland
Pelatih kepala Manchester United Ruben Amorim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United (MU) Ruben Amorim bersedia mundur tanpa kompensasi asalkan keinginan itu datang dari manajemen klub. Ia bersedia melepas jabatannya sebagai pelatih Setan Merah. 

Amorim yakin, ia masih orang yang tepat untuk pekerjaan itu setelah kekalahan menyedihkan dari Tottenham Hotspur di Liga Europa. 

Baca Juga

Pria Portugis ini dan para prmainnya berharap menyelamatkan sesuatu dari musim yang menyedihkan, yang membuat mereka mendekam di posisi ke-16 di klasemen Liga Premier dengan satu pertandingan tersisa.

Akan tetapi, Brennan Johnson mencetak gol pada babak pertama untuk memastikan kemenangan 1-0 Spurs sekaligus tempat di Liga Champions musim depan.  United sepenuhnya tersingkir dari sepak bola Eropa.

"Saat ini, saya tidak akan berada di sini untuk membela diri, itu bukan gaya saya," kata Amorim kepada wartawan. "Saya tidak bisa melakukannya, itu sangat sulit bagi saya." 

Ia mengakui tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan kepada para penggemar. Namun, ia yakin  akan berkembang.

"Saat ini, hanya sedikit keyakinan. Mari kita lihat. Saya selalu terbuka, jika dewan direksi dan para penggemar merasa bahwa saya bukan orang yang tepat, saya akan pergi keesokan harinya tanpa membicarakan kompensasi," ungkapnya.

Gagal masuk Liga Champions pastinya akan merugikan. Sebab, pemilik bersama Jim Ratcliffe memperkirakan keuntungan finansial dari  antara 80 dan 100 juta poundsterling atau sekira Rp 1,76 triliun hingga Rp 2,19 triliun dalam pendapatan siaran, hari pertandingan, dan komersial.

"Sulit bagi klub seperti kami untuk tidak masuk Liga Champions, tetapi sekarang kami harus menghadapinya dengan rencana yang berbeda, bahkan dengan pasar," kata Amorim. "Namun, itu berarti kami punya lebih banyak waktu untuk berpikir dan bekerja selama sepekan dan menjadi lebih baik di Liga Premier. Ini akan menjadi fokus kami."

"Saya tahu ini akan sulit, saya tahu kami kalah dari tim Inggris, saya tahu tekanan dari para penggemar akan sangat berkurang di musim berikutnya. Tetapi saya jamin saya tidak akan menyerah, saya tidak akan pergi, jadi saya sangat yakin."

United bermain seperti tim yang lebih takut kalah daripada tim yang fokus untuk menang, terutama di babak pertama. Ini terbukti merugikan karena pertahanan yang buruk menyebabkan gol Spurs.

United tampil lebih baik di babak kedua dan mengancam untuk menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir dengan Rasmus Hojlund, Alejandro Garnacho, dan Luke Shaw yang semuanya memaksa penyelamatan hebat.

"Saya selalu sangat jujur ​​dengan kalian. Kami tidak tampil sempurna hari ini, tetapi kami lebih baik dari lawan," kata Amorim. "Pada babak kedua, kami mencoba segalanya dengan bek tengah yang melebar, umpan silang, masuk ke dalam kotak penalti. Saya pikir hari ini bukan harinya."

Ada pertanyaan tentang apakah United telah mengalami kemunduran sejak pelatih asal Portugal itu menggantikan Erik ten Hag setelah pemecatan mantan manajer itu pada akhir Oktober.

"Saya tidak setuju (bahwa kami mengalami kemunduran)," kata Amorim. "Kami mengalami beberapa hasil buruk, tetapi saya pikir kami telah meningkat di beberapa area tertentu. Kami kompetitif dalam lebih banyak pertandingan yang tidak menghasilkan gol.

"Saya mengerti bahwa saya masih muda. Tetapi saya juga mengerti bahwa jika kami memiliki peluang seperti yang kami miliki di babak kedua, jika kami berhasil mencetak satu gol, pertandingan seharusnya berbeda, konferensi pers ini seharusnya sangat berbeda," kata dia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement