Ahad 04 May 2025 17:45 WIB

Penerima MBG Ditargetkan Capai 4 Juta Orang Hingga Pertengahan Mei

Penerima MBG hingga April 2025 dinyatakan melampaui target.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah siswa menyantap makanan dari pembagian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 004 Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (20/1/2025).
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah siswa menyantap makanan dari pembagian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 004 Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (20/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat saat ini jumlah penerima manfaat dari program makan bergizi gratis (MBG) telah mencapai 3,3 juta orang. Angka itu disebut telah melampaui target yang ditetapkan yaitu 3 juta penerima manfaat hingga April.

“Sejauh ini sesuai dengan target, karena sebetulnya target kami kan dulu sampai April itu kita melayani 3 juta. Nah itu Alhamdulillah sudah tercapai," kata dia melalui keterangannya, Ahad (4/5/2025).

Baca Juga

Ia menyebut, pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan capaian program MBG. Ditargetkan, dalam empat bulan ke depan, penerima manfaat program MBG bisa mencapai 6 juta orang.

Mengenai rencana dan target yang ingin dicapai, Dadan menjelaskan, BGN akan berupaya agar hingga pertengahan bulan Mei program MBG dapat menjangkau lebih dari 4 juta penerima manfaat. "Nanti dari bulan Mei sampai Agustus, kami akan melayani 6 juta. Dan kita sedang mengejar itu, sehingga nanti kami berharap di akhir Mei atau awal Juni penerima manfaat sudah mencapai 6 juta,” ujar Dadan.

Dadan mengaku telah melaporkan hal itu kepada Presiden Prabowo Subianto pada Sabtu (3/5/2025). Menurut dia, Prabowo juga telah menegaskan komitmennya dalam percepatan operasional program MBG.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengingatkan bahwa MBG merupakan sebuah upaya investasi besar untuk peningkatan kualitas SDM bangsa Indonesia. Karena itu, diperlukan ketelitian dan kecermatan seluruh pihak dalam menjalankan program.

“Pak Presiden mengarahkan kepada kami agar kami tetap semangat untuk berkarya, bekerja lebih teliti, lebih cermat. Karena ini adalah program strategis, program untuk investasi SDM masa depan, dan ini sangat riskan dengan hal-hal yang akan terjadi di lapangan,” ujar Dadan.

Terkait beberapa KLB dugaan keracunan yang terjadi diduga akibat MBG, Dadan mengatakan, pihaknya akan lebih berhati-hati saat melaksanakan tugas di lapangan. Hal itu dikarenakan program MBG sangat riskan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Beliau (Prabowo) juga menekankan bahwa keselamatan dan kesehatan penerima manfaat menjadi prioritas utama," kata Dadan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement