REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Sabtu menegaskan komitmen negaranya untuk mendukung persatuan dan kedaulatan Suriah dan menolak campur tangan Israel terhadap Damaskus.
Hal itu ditegaskan Abdelatty dalam percakapan telepon dengan penasihat senior Presiden AS Donald Trump Massad Boulos.
"Mesir mendukung rakyat Suriah, menghormati kedaulatan, persatuan, dan integritas wilayah Suriah, dan pentingnya Suriah sebagai pusat stabilitas di kawasan," kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam pernyataannya.
Abdelatty juga mengutuk serangan udara Israel di dekat istana kepresidenan Suriah di Damaskus, yang disebutnya sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Pemisahan Pasukan 1974 yang ditandatangani Israel-Suriah.
Dia menekankan perlunya proses politik yang melibatkan semua elemen masyarakat di Suriah selama periode penting yang dihadapi negara itu.
Sedikitnya satu orang tewas dan empat lainnya terluka pada Jumat malam ketika Israel melancarkan serangan udara ke beberapa wilayah di Suriah.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah jet-jet tempur Israel menyerang sebuah kawasan dekat istana kepresidenan di ibu kota Damaskus, yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.