REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Meski sudah wafat, nama Yahya Sinwar (1962-2024) tetap saja dibicarakan para pengamat dan militer Israel. Dia dianggap sebagai figur sentral yang mampu menjadikan Hamas mampu menghadirkan serangan terbesar yang membetot perhatian dunia.
"Yahya Sinwar adalah orang yang membawa bencana terbesar ke Israel sejak negara itu didirikan," kata Yoav Limor, seorang penulis untuk surat kabar Israel, Israel Hayom pada Sabtu (3/5/2025).
Limor menjelaskan bahwa Sinwar mengajarkan Israel dua pelajaran yang sangat penting. "Pertama adalah untuk tidak menghakimi musuh berdasarkan kata-katanya, tetapi berdasarkan kemampuannya, dan jangan pernah meremehkannya," kata penulis tersebut.
Kedua, para pejuang di Gaza, yang memakai sandal, ternyata adalah pejuang yang terlatih, berbahaya, dan, yang terpenting, cerdas.
Pernyataan Limor muncul setelah Mayor Jenderal cadangan Israel Ziv, beberapa hari lalu, mengonfirmasi bahwa Hamas "beroperasi lebih cerdas daripada Israel."
Ziv, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Divisi Operasi IDF, menambahkan bahwa Hamas tengah melancarkan perang gerilya, sementara "Israel masih terjebak dalam manuver, dan ini justru merugikannya."