Sabtu 26 Apr 2025 13:54 WIB

Ada Ormas Berbau Preman, Danjen Kopassus Angkat Bicara, Begini Respons Sang Komandan

Danjen sebut preman adalah orang-orang tak mau kerja, tapi mau berpendapatan besar.

Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi bersama KSAD Filipina Letjen Roy Galido di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (10/7/2024).
Foto: Dispen Kopassus
Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi bersama KSAD Filipina Letjen Roy Galido di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (10/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi mengatakan bahwa kelompok oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban harus ditindak.

Danjen Kopassus memahami bahwa ormas dan premanisme merupakan dua hal berbeda dan harus dipisahkan. Namun, kegiatan-kegiatan kelompok ormas yang mengarah pada aksi premanisme harus dilawan.

Baca Juga

"Nanti ada tugasnya polisi, kemudian akan melibatkan masyarakat untuk bisa melawan karena itu memang tidak baik," kata Mayjen TNI Djon usai membuka acara Hari Gembira dengan 4.000 anak-anak di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu.

Mayjen TNI Djon mengatakan bahwa ormas yang ada saat ini tidak semuanya berisi preman. Begitu pula tidak semua preman tergabung ke dalam ormas. Jika ormas-ormas melakukan kegiatan yang positif dan mendukung pemerintah, menurut dia, keberadaan ormas akan bermanfaat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement