Selasa 22 Apr 2025 11:18 WIB

Ketum GIM Berduka Paus Fransiskus Wafat: Pemimpin Katolik Anti-Penjajahan

Paus Fransiskus juga perhatian memerangi penindasan yang terjadi di Jalur Gaza.

Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (Ketum GIM) Heikal Safari berduka atas kepergian Paus Fransiskus.
Foto: Heikal Safar
Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (Ketum GIM) Heikal Safari berduka atas kepergian Paus Fransiskus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (Ketum GIM) Heikal Safari menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas kepergian Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Paus Fransiskus di Vatikan pada Senin (22/5/2025). Dia juga mengirimkan ucapan duka kepada umat Katolik agar tabah dalam menghadapi ujian, setelah ditinggalkan Paus Fransiskus.

"Saya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin Katolik tertinggi yang dikenal peduli pada semangat persaudaraan dan antipenjajahan," kata Heikal kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga

Sekjen Rekat Indonesia tersebut menjelaskan, Paus Fransiskus semasa hidupnya mempunyai komitmen dan semangat perdamaian yang terus diperjuangkan. Dia pun berharap, komitmen perdamaian itu dapat dilanjutkan penerusnya untuk menciptakan persaudaraan antarmanusia.

Selain itu, bagi Haikal, Paus Fransiskus dikenal sebagai salah satu tokoh agama Katolik yang memiliki komitmen kemanusiaan universal dan mencintai kedamaian antara sesama manusia. Satu hal lagi, Paus Fransiskus juga perhatian dalam memerangi penindasan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

"Bahkan Paus Fransiskus juga pernah membangun kesepahaman dengan Grand Syeikh al-Azhar dan juga hadir di Indonesia, semuanya mengusung tema perdamaian, kemanusiaan dan persaudaraan yang universal," ucap Heikal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement